Tiga Amalan Pengantar Ke Surga
Seorang muslim yang telah melaksanakan kewajibannya kepada Allah, kemudian diikuti dengan melaksanakan ibadah yang disunahkan, dan mendekatkan diri kepada Allah dengan perkara yang disunahkan tersebut, maka Allah juga akan mendekat kepada-Nya dan akan mencintai-Nya.
“Tidaklah hamba-Ku bertaqarrub kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku sukai paripada apa yang telah Aku wajibkan kepadanya. Hamba-Ku terus-menerus bertaqarrub kepada-Ku dengan amalan-amalan nafilah hingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, Aku menjadi pendengarannya yang dengannya ia mendengar; menjadi penglihatannya yang dengannya ia melihat; menjadi tangannya yang dengannya ia memegang; menjadi kakinya yang dengannya ia berjalan. Jika dia meminta kepada-Ku, pastiAku beri. Jika ia meminta perlindungan-Ku, pasti Aku lindungi ”(HR. al-Bukhari)
Surga yang seluas langit dan bumi merupakan karunia dari bentuk kasih sayang Allah untuk orang-orang yang bertakwa. Berikut tiga amalan yang dapat mengantarkan manusia ke surga.
1. Peduli
Ketakwaan manusia kepada Allah dapat tercermin dari kepeduliannya dalam berbagi dengan saudara muslim.
“Barangsiapa yang tidak peduli kepada urusan umat, maka ia bukanlah golongan mereka”(HR. Muslim)
2. Menebar Kasih
Sayang
Seorang Muslim terhadap Muslim lainnya sebaiknya saling berkasih sayang, dan tidak menzalimi. Ketidaksempurnaan yang diberikan Allah kepada manusia tidak lain agar manusia bisa saling bekerja sama untuk menyelesaikan masalah dalam hidup.
“Mencaci orang Mukmin itu adalah kefasikan dan membunuhnya adalah kekafiran.”(HR. Bukhari)
Allah memerintahkan bukan hanya untuk merahmati manusia saja, bahkan juga diperintahkan untuk merahmati hewan!!!
“Seseorang berkata : “Wahai Rasulullah, aku menyembelih seekor kambing lantas aku merahmatinya”, Rasulullah berkata, “Bahkan seekor kambing jika engkau merahmatinya maka Allah akan merahmati engkau”, Rasulullah mengucapkannya dua kali.(HR Al-Bukhari di Al-Adab Al-Mufrod dan dishahihkan oleh Syaikh Albani di as-Shahihah no 26)
3. Zuhud
Coba perhatikan kehidupan Rasulullah dan para sahabatnya, meskipun mereka kaya raya namun tetap bersikap sederhana layaknya seorang yang miskin. Sebagai contoh, Abu Bakar Ash-Shiddiq memberikan seluruh hartanya di jalan Allah, ketika Rasulullah bertanya “apa yang dia tinggalkan untuk keluarganya?”, Abu Bakar menjawab, “Allah dan Rasul-Nya.”.
“… maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia melalaikan/memperdayakan kamu dan janganlah pula setana memperdayakan kamu dari mengingat Allah.”(QS. Fathiir: 5)
‘Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, dan pertemukanlah aku dengan (Allah) yang Mahatinggi” (HR. Bukhari dan Muslim).
— ALAMFAY (@Alamfaycom) July 8, 2014
0 Response
Post a Comment
Silahkan berkomentar mengenai posting di atas. Terima kasih telah mengunjungi Excellent Education. Semoga Bermanfaat. :)