Babi Hutan dan Babi Rusa

Babi Hutan dan Babi Rusa
Share
Babi hutan (Sus scrofa) dan babirusa (Babyroussa babyroussa) sama-sama jenis babi liar. Mereka adalah binatang pemakan segala (Omnivora). Kepala babi hutan besar dan badannya kekar. Sedangkan badan babi rusa lebih langsing daripada babi hutan.

Mereka mempunyai indra penciuman yang tajam sehingga dapat menemukan makanan dari jarak jauh. Babi hutan berambut lebat sedangkan rambut babi rusa jarang-jarang atau hanya sedikit. Babi hutan dapat menemukan makanan yang berada dalam tanah. Sedangkan babi rusa dapat mencium bau buah-buahan yang jatuh dari pohon.

Babi hutan jantan memiliki sepasang gigi taring yang besar dan melengkung keluar. Gigi taring babi rusa jantan lebih besar daripada babi hutan. Babi hutan lebih banyak berkeliaran malam hari, sedangkan babi rusa lebih suka mencari makan pada siang hari karena binatang pemangsa jarang memburunya. Di dunia, babi hutan tersebar di Afrika Utara, Asia, Amerika, Australia dan Eropa. Di Indonesia, mereka banyak ditemui di Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Babirusa hanya tersebar di Pulau Sulawesi dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Di Sulawesi, musuh alami babi rusa hanya manusia dan ular sanca.

Babi hutan banyak tinggal di hutan, padang rumput, hingga di dekat perkampungan rakyat. Sedangkan babi rusa lebih suka tinggal di hutan tropis yang lebat. Anak-anak babi rusa kadang-kadang dimakan oleh musang Sulawesi. Babi hutan makan apa saja yang dijumpainya.

Babi rusa lebih suka makan buah-buahan hutan yang jatuh dari pohonnya. Babi hutan adalah binatang yang kuat. Dengan kekuatannya, babi hutan bisa menggali umbi dan akar-akaran dari dalam tanah dengan hidungnya. Babi rusa tidak mempunyai lempengan tulang sekuat hidung babi hutan sehingga mereka tidak dapat menggali umbi dan akar-akaran.

Tubuh babi hutan besar dan berat. Untuk mendinginkan tubuhnya, mereka suka berendam di kolam, sungai, ataupun lumpur. Babi rusapun juga suka berkubang di dalam lumpur. Kulit di bagian dada dan perut depan babi hutan tebal. Bulu tersebut untuk melindunginya dari luka akibat tusukan gigi taring lawannya.

Babi hutan hidup berkelompok dalam jumlah besar. Sedangkan babi rusa hidup dalam kelompok kecil. Babi hutan telah dijinakkan manusia dan merupakan nenek moyang babi piaraan. Babi hutan jantan kadang-kadang bertemu dengan kelompok babi hutan betina dan anak-anak saat mencari makan. Babi rusa suka mencari mineral di kolam lumpur. Di tempat ini, babi rusa jantan bertemu dengan babi rusa betina dan anak-anaknya.

Babi hutan liar juga hidup di Amerika dan Australia untuk dijadikan binatang buruan. Pada musim kawin, babi hutan jantan saling bertarung untuk memperebutkan betina. Babi rusa bertarung dengan saling berdiri dan bergulat mendorong tubuh lawannya. Kini, babi hutan berkembang sangat cepat dan menjadi hama pertanian di Amerika maupun Australia. Binatang ini juga mengancam kehidupan binatang asli di tempat tersebut. Babi hutan betina beranak banyak sedangkan babi rusa mempunyai anak yang lebih sedikit dari babi hutan.

Babi hutan sudah dipiara oleh manusia sejak lima ribu tahun yang lalu. Babi rusa tidak pernah benar-benar dijininakkan menjadi binatang piaraan dan ternak. Babi hutan berkembang biak dengan cepat karena dapat beradaptasi dengan berbagai macam lingkungan. Sedangkan kini, babi rusa terancam punah karena habitatnya banyak yang rusak dan pemburu liar mengancamnya sehingga jumlahnya kian menyusut. Namun sekarang, babirusa sudah dapat dikembangbiakkan di kebun binatang. Babi hutan dan babirusa tidak dapat hidup jauh dari air karena mereka memerlukan air untuk minum dan berkubang.

0 Response

Post a Comment

Silahkan berkomentar mengenai posting di atas. Terima kasih telah mengunjungi Excellent Education. Semoga Bermanfaat. :)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel