Palestina, Ibukota Daulah Islamiyyah Kedua

Palestina, Ibukota Daulah Islamiyyah Kedua
Share
Syekh Muhammad Said Mursi dalam Tokoh-tokoh Islam Sepanjang Sejarah mengatakan bahwa setelah negara Arab mengalami kekalahan dari pasukan Israel pada 1967, Syekh Ahmad Yasin, pendiri HAMAS, dalam setiap ceramahnya selalu mengajak umat Islam agar bersatu untuk mengusir Israel dari Palestina. 

Tanah Palestina bukan hanya milik rakyatnya saja, tetapi tanah seluruh umat Islam. Sehingga, bukan hanya rakyat Palestina saja yang berkewajiban mempertahankan wilayahnya dan memperjuangkan kemerdekaannya, tetapi seluruh kaum Muslim juga wajib melakukannya. Karena, di tanah ini juga berdiri kiblat pertama dan tempat suci ketiga umat Islam setelah Makkah dan Madinah yaitu Masjidil Al Aqsha

Yunus bin Maisarah bin Halbas bahwa Nabi Muhammad saw. pernah bersabda, “Perkara ini (Khilafah) akan ada sesudahku di Madinah, lalu di Syam, lalu di Jazirah, lalu di Irak, lalu di Madinah, lalu di al-Quds (Baitul Maqdis). Jika Khilafah ada di al-Quds, pusat negerinya akan ada di sana dan siapa pun yang memaksa ibukotanya keluar dari sana (al-Quds), Khilafah tak akan kembali ke sana selamanya.”
(HR. Ibn Asakir)
Hadist diatas menunjukkan bahwa Al Quds yang berada di Palestina akan menjadi pusat dan ibukota Khilafah selanjutnya yang sedang dinanti dan diperjuangkan oleh umat Muslim. 

“Sungguh Syam akan ditaklukan untuk kalian. Kekayaan Persia dan Roma akan dibagikan kepada kalian. Kemudian salah seorang dari kalian akan memiliki harta begini dan begini hingga salah seorang akan diberi harta seratus dinar, tetapi ia marah karenanya.” Kemudian Beliau meletakkan tangannya di kepalaku dan bersabda, “Jika engkau telah melihat Khilafah menempati tanah yang disucikan (Palestina) maka akan datanglah saatnya banyak gempa, guncangan, fitnah dan perkara-perkara besar. Saat itu Kiamat lebih dekat dari manusia daripada tanganku ini dari kepalamu.” 
(HR Ahmad, Abu Dawd, ath-Thabrani, al-Hakim, al-Baihaqi dan adh-Dhiya)
Hal tersebut juga yang menjadi motivasi bagi para pejuang Izzuddin Al-Qassam, sayap militer Hamas, untuk terus merespon serangan yang dilakukan Zionis Israel di Gaza. Serangan-serangan yang Al-Qassam akan terus mengejutkan Israel meskipun peralatan militer yang dimilikanya tidak sebanding dengan apa yang dimiliki oleh Zionis. Keyakinan Al-Qassam terhadap kemenangan akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya serangan-serangan Zionis terhadap warga sipil yang tak berdosa. Saat ini, hampir dua ratus warga (insya’a Allah) syahid, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan serta ribuan warga luka-luka yang sedang dirawat di rumah sakit Gaza maupun Yordania. 

Dalam situs resminya, Brigade Al-Qassam menyatakan, “Bukan kami yang memulai serangan. Musuhlah yang memulai dengan melancarkan ancaman dan ultimatum. Kemudian musuh membuktikan ancamannya dengan serangan riil, yang dari hari ke hari skalanya makin meningkat. Namun setelah musuh memulai serangan, bukan dia yang akan menentukan kapan berakhirnya peperangan, atau bentuk akhir peperangan, atau syarat-syarat penghentian peperangan.”. 

Prinsip mereka adalah “Mati syahid di jalan Allah adalah jauh lebih baik daripada menyerah kepada kekafiran dan para perusak”.

0 Response

Post a Comment

Silahkan berkomentar mengenai posting di atas. Terima kasih telah mengunjungi Excellent Education. Semoga Bermanfaat. :)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel