Peringatan Kepada Orang yang Tidak Menjadikan Akhirat Sebagai Tujuan

Peringatan Kepada Orang yang Tidak Menjadikan Akhirat Sebagai Tujuan
Share
Kehidupan di dunia hanyalah sementara. Terkadang, ada manusia yang hidup secara berkecukupan, namun suatu waktu Allah berikan cobaan kekurangan, begitu sebaliknya. Semua telah Allah ciptakan secara berpasang-pasangan. Sedih-senang, pria-wanita, tua-muda, dan lain sebagainya. Sungguh tiada guna, jika kehidupan hanya digunakan untuk tujuan mencari dunia semata. Lebih baik zuhudlah di dunia untuk akhiratNya. 

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah, mengatakan bahwa zuhud adalah meninggalkan segala sesuatu yang tidak bermanfaat di akhirat. Sedangkan, Imam Ahmad berkata, “Zuhud di dunia adalah dengan tidak memiliki angan-angan yang panjang.” Dunia ini adalah ujian yang diberikan oleh Allah kepada manusia. Di dalamnya banyak kenikmatan yang menggiurkan untuk melihat bagaimana manusia beramal dan bersikap terhadapnya. 

“Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.”
[Q.S. al-Kahfi:7] 
Jika dibandingkan dengan akhirat, dunia sangatlah rendah, tidak pantas untuk disejajarkan. Banyak manusia yang terlena dengan melakukan segala cara untuk mendapatkan kenikmatan di dunia yang tidak bernilai, bahkan mereka mengorbankan kenikmatan yang kekal dan tiada terkira di akhirat nanti. Bahkan para sahabat dan Rasulullah menggambarkan dunia seperti sesuatu yang hina tak berharga. 

Jabir bin Abdilah radhiyallahu ’anhu pernah mengisahkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melewati suatu pasar dan kaum muslimin berada di kanan kirinya. Ketika itu, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati bangkai seekor anak kambing yang cacat telinganya. Maka beliau memegang telinganya kemudian bersabda, “Siapa di antara kalian yang mau membelinya dengan satu dirham?” Para sahabat menjawab, “Ya Rasulullah, kita tidak mau membelinya dengan harga sepeser pun. Untuk apa barang ini?” Beliau bersabda, “Lalu apakah ada di antara kalian yang mau diberi dengan cuma-cuma?” Para sahabat menjawab, “Wahai Rasulullah, seandainya pun anak kambing itu hidup, maka ia kambing yang cacat karena telinganya yang kecil lantas bagaimana lagi sedangkan sekarang ia sudah menjadi bangkai?”
[H.R. Muslim] 
Allah telah memberi peringatan kepada manusia yang tidak menjadikan akhirat sebagai tujuan hidupnya, namun justru sebaliknya, bersikap berlebihan terhadap dunia. 
Siapa saja yang menjadikan dunia sebagai tujuannya, Allah mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinannya selalu membayang di pelupuk kedua matanya; tidak akan datang kepadanya bagian dari dunia kecuali yang telah ditetapkan untuknya. Siapa saja yang menjadikan akhirat sebagai tujuannya, Allah menghimpunkan untuknya urusannya dan menjadikan kekayaannya ada di dalam hatinya, dan dunia mendatanginya, sementara dunia itu remeh dan rendah.
(HR Ibn Majah, Ahmad, al-Baihaqi, Ibn Hibban, ad-Darimi dll)
Sebaik-baik idola bagi manusia adalah Rasulullah Muhammad SAW. Beliaulah manusia yang dapat mengarahkan manusia untuk meninggalkan dan bersikap zuhud di dunia untuk mengharap keridhaan Allah.

0 Response

Post a Comment

Silahkan berkomentar mengenai posting di atas. Terima kasih telah mengunjungi Excellent Education. Semoga Bermanfaat. :)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel