KehendakNya?

KehendakNya?
Share
“(Allah-lah) Pencipta langit dan bumi. Dan apabila Dia Menghendaki sesuatu perkara, Dia hanya Mengatakan kepadanya, “Jadilah!” maka ia pun jadi.”  (QS. Al Baqarah : 117)
Ibnu Abbas R.A. menafsirkan ayat tentang kehendak Allah tersebut. 

• Badī‘us samāwāti wal ardl ([Allah-lah] Pencipta langit dan bumi), maksudnya Dia-lah yang Menciptkan langit dan bumi pada saat keduanya belum ber-wujud. 

Menurut Ibnu Abbas R.A. bahwa ketika Allah SWT hendak menciptakan tujuh lapis langit dan bumi, pertama kali yang diciptakan adalah permata putih; 70.000 tahun menghampar. Kemudian, bergoncanglah permata tersebut dengan hebatnya karena menyaksikan keagungan Allah SWT. Akhirnya, permata itu pun hancur. 70.000 tahun berputar-putar dan menjadi air lautan. Lautan itu meluap-luap, dan berlangsung 70.000 tahun juga. Allah SWT pun menciptakan api untuk menghanguskan air lautan hingga berasap dan berbuih. Buih-buih berkumpul menjadi lumpur. Dari lumpur inilah, Allah SWT menciptakan bumi. Dan dari asapnya, Allah menciptakan tujuh lapis langit. 

• Wa idzā qadlā amran (dan apabila Dia Menghendaki sesuatu perkara), yakni apabila Dia hendak Menciptakan seorang anak tanpa bapak, sebelum Almasih. 
• Fa innamā yaqūlu lahū kuη fa yakūn (maka Dia hanya Mengatakan kepadanya, “Jadilah!” maka ia pun jadi) seorang anak tanpa bapak, sebagaimana Adam A.S. yang tercipta tanpa ibu dan bapak. 

Allah juga berfirman : “Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan) ‘Isa bagi Allah, seperti (penciptaan) Adam. Dia Menciptakannya dari tanah, kemudian Dia Berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu.” (QS Ali Imran : 59)

Syukron. :)

0 Response

Post a Comment

Silahkan berkomentar mengenai posting di atas. Terima kasih telah mengunjungi Excellent Education. Semoga Bermanfaat. :)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel