Persetujuan vs Toleransi

Perbedaan Mendasar:

Persetujuan melibatkan pengertian dan kebersamaan, merayakan perbedaan dan memungkinkan orang dari tempat yang berbeda dan gaya hidup untuk hidup bersama dan saling membantu. Menerima seseorang berarti bahwa Anda membiarkan mereka sepenuhnya ke dalam hati Anda terlepas dari gaya hidup atau cara berpikir. Anda menghubungkan diri Anda untuk mereka dan secara terbuka berbagi diri dengan mereka dan mereka dengan Anda. Tidak ada batas, hanya cara berbeda dalam mendekati masalah yang sama.

Toleransi melibatkan keterpisahan dan kebodohan, tetapi mensyaratkan bahwa kedua pihak bertahan setiap kehadiran orang lain, bahkan meskipun tidak satu pun menikmatinya. Satu sisi yang benar dan yang lain adalah salah, tetapi tidak ada yang dapat Anda lakukan. Anda tidak mengerti mengapa orang lain adalah cara mereka dan Anda tidak ingin tahu. Ketika Anda menoleransi seseorang itu seperti mentoleransi perilaku buruk dari seorang anak. Beberapa akan bertanya "mengapa kita mentolerir ini" dan yang lain akan ingin pindah ke tindakan untuk mendisiplinkan anak, namun hal ini akan mengganggu sistem sehingga perasaan-perasaan tertekan.

Persetujuan tanpa syarat, sementara Toleransi adalah bersyarat. Jika  kondisi berubah  toleransi mengalami perubahan, tapi persetujuan tidak berubah. Orang tua mungkin mentolerir perilaku buruk anak sampai hal itu mempengaruhi dia di jalan besar, di mana ia akan meledak dan mengurusnya. Jika orang tua ini menerima perilaku buruk, tidak peduli apa anak itu memang dia tidak akan melakukan apa pun. Sementara ini adalah cara yang sangat dangkal untuk melihat toleransi vs persetujuan, Saya harap ini membantu menggambarkan hal ini. Ketika berhadapan dengan orang, kita menerima orang dan belum tentu tindakan mereka.

Toleransi menyembunyikan masalah yang lebih dalam. Persetujuan mencakup realitas. Menerima hal yang salah bisa menjadi masalah, tapi setidaknya itu jujur ​​dan konsisten.