Gerakan Hijau Bumi Pertiwi

Gerakan Hijau Bumi Pertiwi
Share
Gerakan Hijau Bumi Pertiwi
Oleh : M. FAHRUL ALAM YUNIARSA
Siswa kelas X_2
SMAN 10 MALANG
(SAMPOERNA ACADEMY)




Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang mempunyai 17.508 pulau. Letak astronomis Indonesia terbentang antara 6 derajat LU hingga 11 derajat LS dan 95 derajat BT hingga 141 derajat bujur timur. Serta letak geografis Indonesia terletak diantara dua benua dan dua samudera yaitu Benua Asia dan Australia serta Samudera Hindia dan Samudera Pasifik sepanjang 3.977 mil. Indonesia mempunyai lima pulau besar yaitu Sumatera dengan luas 473.606 km persegi, Jawa dengan luas 132.1017 km persegi, Kalimantan (pulau terbesar ketiga di dunia) 743.330 km persegi, Sulawesi (pulau terbesar ke sebelas di dunia) dengan luas 174.600 dan Papua dengan luas 421.981 km persegi. Indonesia mempunyai sumber daya lam yang sangat besar terutama di luar pulau Jawa seperti minyak mentah, gas alam, timah dan emas. Indonesia merupakan pengekspor gas alam terbesar kedua di dunia. Dan Indonesia juga dijuluki sebagai negara agraris karena sebagian besar warga negara Indonesia bekerja di bidang pertanian dengan hasil utama dari pertanian yaitu beras, teh, kopi, rempah rempah dan karet.

Namun, dalam pemanfaatan sumber daya alam sering menyebabkan kerusakan lingkungan atau mengubah keadaan alam karena meningkatnya sejumlah unsur baru sehingga menyebabkan berbagai jenis pencemaran seperti:
1. Pencemaran udara : asap rokok dan asap kendaraan bermotor.
2. Pencemaran air : pembuangan sisa sisa industri secara sembarangan ke sungai hingga ke laut.
Tidak hanya itu, pemanfaatan sumber daya alam yang berlebihan dan tidak sesuai dengan aturan yang ada dapat menyebabkan berbagai masalah lingkungan dan bencana seperti penebangan hutan secara liar untuk tujuan tertentu dan tanpa izin sehingga dapat menyebabkan hutan menjadi gundul sehingga berpotensi terjadi kebakaran hutan terutama ketika musim kemarau, longsor dan juga banjir. Antara 1990 dan 2005, Indonesia telah kehilangan lebih dari 28 juta hektar hutan, termasuk 21.7 % hutan natural. Selain itu akibat penebangan hutan, sekitar 2100 mata air mengering. (diakses dari http://www.anakui.com/ ). Laju kerusakan hutan Indonesia mencapai 1.1 juta hektar per tahun terutama hutan di daerah Kalimantan. "Sementara kemampuan pemerintah melakukan rehabilitasi hanya 500 ribu hektare per tahun." kata Menteri Negara Lingkungan Hidup Muhammad Hatta di Banjarmasin, Jumat (27/11/09). Menurut Menhut, yang menjadi persoalan saat ini adalah banyak kawasan hutan yang beralih fung menjadi pertambangan dan perkebunan, padahal izin pinjam pakai belum diberikan. (diakses dari http://sains.kompas.com/ ).

State of the World's Forests Food and Agriculture Organization (FAO)
"Dalam sehari sekitar 51 km persegi hutan dihancurkan di Indonesia, setara dengan 300 lapangan bola dalam satu jam, dan merupakan negara dengan kerusakan hutan terparah sepanjang tahun 2000 hingga 2005, bersama Meksiko, Papua Nugini dan Brazil."
Selain masalah penebangan hutan secara liar, Indonesia juga memiliki masalah lingkungan yang lain yaitu banjir. Salah satu penyebab banjir adalah penebangan hutan secara liar sehingga daya serap air sangat kurang karena hanya sedikit pohon yang dapat menyerap air.
Penyebab yang lain adalah kurangnya daerah resapan air di daerah perkotaan karena banyak lahan untuk resapan air di alih fungsikan menjadi gedung, perumahan atau bangunan yang lain. seperti di Jakarta. Hampir setiap tahun, Jakarta mengalami bencana banjir terutama di musim hujan. yang sangat mengganggu aktifitas masyarakat yang sangat sibuk.
Masalah lingkungan diatas harus menjadi perhatian bagi seluruh masyarakat di Indonesia maupun seluruh dunia untuk selalu peduli terhadap lingkungan di sekitarnya. Dengan mulai melakukan hal yang kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan, itu sudah menandakan kita menjalankan program Go Green untuk menyelamatkan bumi ini dari kerusakan yang tidak dapat terkendali. Dampak buruk perubahan iklim juga harus kit imbangi dengan tidak melakukan pengerusakan terhadap lingkungan yang dapat menyebabkan masalah lingkungan yang besar.
Sebagai siswa SMA penerus bangsa yang peduli terhadap lingkungan, saya ingin berbagi cara untuk menjaga lingkungan dari kerusakan dan terus melestarikan lingkungan untuk Bumi kita melalui lomba artikel bertema lingkungan yang diadakan oleh http://www.vhrmedia.com/.



Saya sekarang tinggal di kota Malang, kota yang sangat peduli terhadap lingkungan. Banyak terdapat hutan di dalam kota (paru paru kota) yang sangat berguna sebagai daerah resapan air. Selain itu sejak 25 Januari 2010, pasukan TNI AD se-kota Malang serentak menanam tanaman (cabai, tomat, dan lain-lain) di tanah sebelah barat lapangan Rampal. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah resapan air dan jika berbuah hasilnya akan dimanfaatkandi pasukan masing-masing.






    Saya juga sangat bersyukur bisa bersekolah di sekolah yang berbudaya lingkungan yaitu SMAN 10 MALANG. Sekolah yang sedang menuju proses dari sekolah Adiwiyata Nasional menuju sekolah Adiwiyata Mandiri. Di SMAN 10 MALANG, terdapat komunitas peduli lingkungan yang diberi nama GEC (Green Earth Community). Komunitas ini terdiri dari 8 pokja (program kerja) yaitu Toga (Tanaman Obat Keluarga), Teknologi, Plant Conservation, Kompos, Sayur, Water conservation,Green House dan Jamur.

    1. Pokja Toga (tanaman obat keluarga)
    Di pokja ini, siswa menanam tanaman toga di samping lapangan sekolah. Sehingga, jika suatu saat dapat diperlukan untuk pengobatan telah tersedia.

    2. Pokja Teknologi
    SMAN 10 Malang mempunyai alat untuk pembuat kompos yang terdiri dari tong besar dan alat pengayuh di sampingnya. Sehingga alat ini mempermudah dalam pembuatan kompos.


    3. Pokja Plant Conservation
    Di SMAN 10 Malang juga mempunyai alternative untuk menanam tanaman yang tidak membutuhkan tempat yang luas namun hanya menggunakan paralon yang dilubangi dan diisi tanah yang diberi nama kebun organik.

    4. Pokja Kompos
    Tugas dari pokja ini adalah mengumpulkan sampah organik (dedaunan) untuk diproses menjadi kompos.


    5. Pokja Sayur.
    Siswa di pokja ini betugas menanam sayur sayuran di samping tanaman toga.



    6. Water Conservation
    SMAN 10 MALANG mempunyai cara untuk menginstalasi air limbah menjadi air baku dengan proses sebagai berikut.
    Limbah dari kantin sekolah > saluran pembuangan limbah > ditampung di bak pengendapan > melalui pipa kolektor > ditampung di bak penjernihan > proses filtrasi limbah > melalui pipa kolektor > ditampung di kolam penampungan > menjadi air baku.

    7. Pokja Green House
    Di SMAN 10 MALANG juga terdapat green house yang menyimpan aneka jenis tanaman hias.
    8. Pokja Jamur
    SMAN 10 MALANG mempunyai kumbung jamur sebagai tempat budidaya jamur. Hasil dari budidaya tersebut dapat dijual ke agen.



    Saya selalu berangan, jika beberapa tahun kedepan setiap sekolah di Indonesia memiliki GEC maka Indonesia dan Bumi kita akan tetap hijau dan lestari. Saya selalu optimis dan be proactive bahwa Indonesia akan terus menjadi Zamrud Khatulistiwa selamanya dengan lingkungan yang hijau. Sebagai, salah satu pemuda peduli bangsa dan lingkungan hidup, saya akan selalu berbuat yang terbaik untuk menghijaukan kembali bumi ini dan terus peduli terhadap lingkungan dimanakan saya berada.
    Artikel ini dibuat untuk mengajak masyarakat Indonesia dan dunia untuk senantiasa peduli terhadap lingkungan melalui sarana Beat Blog Writing Contest dengan tema lingkungan yang diselenggrakan oleh http://www.vhrmedia.com/.






    REFERENSI:

    http://sains.kompas.com/read/2009/11/27/18190192/edan.11.juta.hektar.laju.kerusakan.hutan.indonesia
    http://www.indonesia.go.id/id/index.php?option=com_content&task=view&id=112&Itemid=1722
    http://www.anakui.com/2009/11/06/mencegah-penebangan-hutan-secara-liar-melalui-pendekatan-neo-humanisme/

    0 Response

    Post a Comment

    Silahkan berkomentar mengenai posting di atas. Terima kasih telah mengunjungi Excellent Education. Semoga Bermanfaat. :)

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel