Fakir Miskin Berhak Menerima Zakat Fitrah
Zakat fitrah yang termasuk rukun Iman ketiga berfungsi sebagai penyempurna amal ibadah yang dilakukan selama Ramadhan. Barang yang akan dizakatkan adalah sebanyak satu sho’ makanan pokok setiap negara yang didiami umat Islam, jika di Indonesia, makanan pokok sebagian besar masyarakatnya adalah beras dimana berat satu sho’ dibakukan menjadi 2,5 kg.
Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Dahulu kami mengeluarkan zakat fithri di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada hari Idul Fithri dengan satu sho’ makanan.” Abu Sa’id berkata, “Dahulu yang menjadi makanan kami adalah gandum, anggur, keju dan kurma.”(HR. Bukhari no. 1510)
Waktu utama untuk menunaikan zakat fitrah adalah pagi hari sebelum melaksanakan shalat Idul Fitri. Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,
“Barangsiapa yang menunaikan zakat fithri sebelum shalat maka zakatnya diterima dan barangsiapa yang menunaikannya setelah shalat maka itu hanya dianggap sebagai sedekah di antara berbagai sedekah.”(HR. Abu Daud no. 1609 dan Ibnu Majah no. 1827. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Namun, ada juga riwayat yang membolehkan untuk melakukan zakat fitrah pada satu atau dua hari sebelum hari raya.
“Dan Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma memberikan zakat fithri kepada orang-orang yang berhak menerimanya dan dia mengeluarkan zakatnya itu sehari atau dua hari sebelum hari Raya ‘Idul Fithri.”(HR. Bukhari no. 1511)
Bagi umat Islam yang mampu dalam artian mempunyai kelebihan makanan bagi dirinya dan yang diberi nafkah pada malam dan siang hari Idul Fitri maka diwajibkan mengeluarkan zakat fitrah.
“Barangsiapa meminta-minta, padahal dia memiliki sesuatu yang mencukupinya, maka sesungguhnya dia telah mengumpulkan bara api.” Mereka berkata, ”Wahai Rasulullah, bagaimana ukuran mencukupi tersebut?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Seukuran makanan yang mengenyangkan untuk sehari-semalam.”(HR. Abu Daud no. 1435 dan Ahmad 4: 180. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Sedangkan orang yang berhak menerima zakat fitrah hanyalah golongan fakir dan miskin. Sedangkan enam golongan lain yang disebutkan surat At-Taubah ayat 60, tidak berhak menerimanya.
Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma mengatakan,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitri … sebagai makanan bagi orang miskin ….”(HR. Abu Daud; dinilai hasan oleh Syekh Al-Albani)
Yuk, sempurnakan seluruh amal ibadah di bulan yang suci ini dengan berzakat fitrah di akhir Ramadhan nanti.
— ALAMFAY (@Alamfaycom) July 17, 2014
0 Response
Post a Comment
Silahkan berkomentar mengenai posting di atas. Terima kasih telah mengunjungi Excellent Education. Semoga Bermanfaat. :)