13 Cara yang Harus Dihindari dalam Membuka Toko Online
13 Hal yang harus dihindari dalam membuka toko online:
1. Tak ada foto produk
Agar calon pembeli lebih terkesan, gunakan foto produk yang sesuai
dengan produk asli. Jangan lantaran ingin laku, kamu memasang foto yang
bukan sebenarnya.
2. Menggunakan foto pasaran
Jangan menggunakan foto kebanyakan yang beredar di internet.
Sekalipun itu barang yang mudah dicari atau sudah diketahui banyak
orang. Lebih baik, ambil kamera dan foto produk itu sendiri, sesuai
selera dan gaya kamu. Bila perlu, sewa fotografer profesional uuntuk
melakukannya. Tips: Berikan watermark (label pada foto) agar foto kamu
tidak dijiplak di mana-mana.
3. Tidak mengangkat telpon
Calon pembeli biasanya menanyakan hal-hal yang sebenarnya sudah ada
di website. Mungkin ia sebenarnya ingin mendengar suaramu, yang
benar-benar nyata manusia dan bukan mesin penjawab telpon. Angkatlah
telpon walaupun itu tidak penting. Bukankah telpon dicantumkan agar
calon pembeli bisa menelpon kamu?
4. Contact support yang lambat
Bayangkan jika kamu akan membeli sebuah sepatu, dan menunggu satu jam
untuk dilayani. Padahal kamu hanya ingin bertanya apakah ada ukuran
yang lebih besar. Pikiran yang mungkin timbul adalah: “Ini orang niat
jualan gak sih?”, atau mungkin: “Saya mau beli kok gak diladeni!”.
Begitu pula calon pembeli. Segera respon SMS/BBM/YM/Telpon secepat
mungkin agar calon pembeli merasa bahwa ia memang benar-benar
diperhatikan.
5. Contact support tak lengkap
Tak semua orang memiliki BlackBerry
dan tak semua orang mau membuka Yahoo Messenger hanya untuk
menghubungimu. Sediakan contact support yang selengkap mungkin seperti:
YM, Pin BB, Email, SMS, Telpon dan mungkin juga Skype.
6. Menggunakan satu rekening saja
Ada kalanya di daerah luar Jawa, sebut saja Banjarmasin, Manado,
Samarinda dll jarang ada atau bahkan tak ada Bank BCA. Karena itu,
sediakan rekening alternatif seperti Bank Mandiri dan Bank BNI. Minim,
sediakan BCA dan Mandiri. Akan lebih baik lagi jika rekening yang
disediakan lebih dari yang saya sebutkan. Tips: buat rekening atas nama
perusahaan yang terdaftar secara hukum, contoh: UD…, CV…, PT…
7. Menomor satukan harga
Harga murah memang seperti gula manis yang disukai semut. Tapi jangan
semata-mata karena harga murah, kamu jadi seenaknya memperlakukan
pelanggan. Perlu diperhatikan bahwa pertama yang dilihat mungkin
harga/produk. Tapi setelah mereka bercakap-cakap denganmu, servis-lah
yang nomor satu. Meski harga sedikit lebih mahal, saya jamin calon
pembeli akan membeli barangmu asalkan servis ramah dan memuaskan.
8. Ketidakpastian kapan barang dikirim
Ketersediaan produk biasanya tidak pasti, apalagi jika produk dibuat
sesuai orderan, contoh: kue kering. Tapi bukan berarti kamu harus
‘menggantung’ calon pembeli. Beri kepastian kapan produk tersedia dan
siap dikirim. Sertakan juga estimasi lama pengiriman. Tips: biasanya
jika menjelang Lebaran atau hari raya besar lainnya, ekspedisi akan
mengalami hambatan. Jadi, tanyakan dulu kepada ekspedisi yang
bersangkutan mengenai kepastian estimasi pengiriman.
9. Loading web yang sangat berat
Rata-rata pengunjung sabar menunggu loading website sekitar 5 – 15
detik. Lebih dari itu, jangan harap mereka akan membeli produk di
website kamu. Desain yang bagus memang harus, tapi bukan berarti loading
berat kan? Tips: Optimasi gambar yang digunakan dengan Photoshop. Bila
perlu, slice gambar menjadi ukuran kecil sehingga proses loading lebih
cepat. Gunakan gambar yang disimpan di server sendiri.
10. Tak ada alamat
Mayoritas orang Indonesia masih takut jika disuruh berbelanja online.
Karena itu, cantumkan alamat website yang jelas sehingga orang tau jika
lapak kamu benar-benar nyata.
11. Tak ada petunjuk cara pembelian
Sediakan halaman khusus untuk menjelaskan cara membeli barang di
website kamu. Bagian yang paling sulit ialah: membuat cara yang rumit
menjadi semudah mungkin bagi calon pembeli.
12. Website seperti tak ada penghuninya
Maksud saya disini ialah, bagaimana pengunjung bisa merasakan website
tersebut diperbaharui secara berkala atau bahkan tiap hari? Tips:
Sediakan semacam news bar untuk memberitahukan kondisi hari ini, ucapan
selamat hari raya atau sekedar mengucapkan selamat berakhir pekan.
13. Tak adanya rincian barang beserta ongkos kirim
Totalnya berapa mbak? Seringkali calon pembeli berkata begitu pada
saya. Tapi bukannya langsung memberikan totalnya, saya lebih memilih
untuk membiasakan diri membuat rincian, lalu saya rincikan ke calon
pembeli. Selain menghemat waktu (agar calon pembeli tidak tanya
rinciannya lagi), calon pembeli lebih senang karena ia bisa mengetahui
berapa besar jumlah yang dikeluarkan untuk ongkos kirim dan barangnya
saja.
mantab, mas...
ReplyDeletejadi bertambah lagi deh pengetahuan sebelum membuka toko online, makasih bgt infonya ;)
ok, semoga sukses toko onlinenya. :)
Delete