5 Manfaat ASI Bagi Bayi
1. ASI mengandung semua yang diperlukan bayi
Analis gizi telah memperlihatkan bahwa ASI mengandung semua zat gizi yang diperlukan bayi dalam bulan-bulan pertama kehidupannya. Dalam ASI, semua zat gizi yang diperlukan bayi, baik kalori, protein, lemak, air, mineral, vitamin dan lain-lainnya terdapat dalam jumlah yang cukup dengan komposisi yang seimbang. Jadi jika dipandang dari kecukupan gizi, maka ASI telah diatur oleh Sang Maha Pencipta untuk memenuhi kebutuhan bayi akan makanan dalam bulan-bulan pertama kehidupannya.
2. Zat gizi dalam ASI mudah dicerna bayi
Di dalam alam, zat gizi terdapat dalam berbagai bentuk. Misalnya protein banyak terkandung dalam daging, telur, dan ikan, sedangkan karbohidrat banyak terdapat dalam nasi, jagung, terigu, atau sagu. Vitamin banyak dalam sayur-mayur dan buah-buahan. Namun semua bahan makanan itu tidak dapat dikonsumsi oleh bayi, oleh karena ia belum dapat mengunyah dan system pencernaannya belum sempurna. Dalam ASI, semua zat gizi yang diperlukan bayi berada dalam bentuk yang mudah dicerna oleh bayi.
3. Produksi ASI sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama dan kedua, produksi ASI masih sangat sedikit. Mengapa ? Keadaan itu memang sengaja diatur oleh alam, disesuaikan dengan keadaan sang bayi. Dalam tubuh bayi baru lahir, masih banyak terdapat cairan diluar sel, sehingga ia tidak memerlukan air dalam jumlah yang banyak dalam hari-hari pertama. Setelah 3 atau 4 hari, cairan diluar sel tubuh bayi sudah berkurang, sehingga bayi memerlukan cairan lebih banyak untuk dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.
4. ASI mengandung berbagai zat anti
Di dalam ASI terkandung zat-zat anti terhadap kuman tertentu, sehingga bayi tidak mudah mendapat infeksi. Zat-zat anti itu memang sangat diperlukan oleh bayi baru lahir, oleh karena pada saat itu sisitem kekebalan dalam tubuh bayi belum berkembang dengan baik. Zat anati yang alamiah tersebut tidak terdapat dalam susu formula (Pengganti air susu ibu PASI) buatan pabrik manapun.
ASI yang keluar dalam hari-hari pertama (yang disebut sebagai ‘kolostrum’) banyak mengandung zat anti, yang diperlukan oleh bayi untuk pertahanan terhadap pelbagai penyakit. Karenanya pembaerian ASI pada hari-hari pertama justru sangat penting. Sebagian ibu dengan sengaja tidak memberikan kepada bayi kolustrum tersebut, oleh karena penampilannya yang encer, kekuningan, dan jumlahnya hanya sedikit, sehingga dianggap tidak baik dan tidak cukup untuk diberikan kepada bayi. Pendapat tersebut sangat keliru. Kolustrum memang sangat sedikit jumlahnya, oleh karena pada hari-hari pertama bayi memang belum membutuhkan cairan yang banyak. Dengan membuang kolustrum berarti zat anti yang disediakan oleh alam akan hilang dengan percuma.
5. ASI adalah steril
ASI dari ibu yang sehat bersifat steril, artinya tidak mengandung kuman. Bahkan bila terjadi infeksi pada payudara (mastitis), kuman penyebab itu tidak terdapat dalam ASI, karena infeksinya terjadi di luar kelenjar dan saluran ASI. Di kulit sekitar putting susu ibu yang sehat dapat saja terdapat kuman, namun itu adalah flora kulit yang normal, yang tidak menyebabkan penyakit pada bayi. Sifat ASI yang steril tersebut jelas sangat menguntungkan. Pada pemberian PASI, maka pembuatannya haruslah steril, dengan mensterilkan rebus botol dan alat-alat lain dengan cermat.
Analis gizi telah memperlihatkan bahwa ASI mengandung semua zat gizi yang diperlukan bayi dalam bulan-bulan pertama kehidupannya. Dalam ASI, semua zat gizi yang diperlukan bayi, baik kalori, protein, lemak, air, mineral, vitamin dan lain-lainnya terdapat dalam jumlah yang cukup dengan komposisi yang seimbang. Jadi jika dipandang dari kecukupan gizi, maka ASI telah diatur oleh Sang Maha Pencipta untuk memenuhi kebutuhan bayi akan makanan dalam bulan-bulan pertama kehidupannya.
2. Zat gizi dalam ASI mudah dicerna bayi
Di dalam alam, zat gizi terdapat dalam berbagai bentuk. Misalnya protein banyak terkandung dalam daging, telur, dan ikan, sedangkan karbohidrat banyak terdapat dalam nasi, jagung, terigu, atau sagu. Vitamin banyak dalam sayur-mayur dan buah-buahan. Namun semua bahan makanan itu tidak dapat dikonsumsi oleh bayi, oleh karena ia belum dapat mengunyah dan system pencernaannya belum sempurna. Dalam ASI, semua zat gizi yang diperlukan bayi berada dalam bentuk yang mudah dicerna oleh bayi.
3. Produksi ASI sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama dan kedua, produksi ASI masih sangat sedikit. Mengapa ? Keadaan itu memang sengaja diatur oleh alam, disesuaikan dengan keadaan sang bayi. Dalam tubuh bayi baru lahir, masih banyak terdapat cairan diluar sel, sehingga ia tidak memerlukan air dalam jumlah yang banyak dalam hari-hari pertama. Setelah 3 atau 4 hari, cairan diluar sel tubuh bayi sudah berkurang, sehingga bayi memerlukan cairan lebih banyak untuk dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.
4. ASI mengandung berbagai zat anti
Di dalam ASI terkandung zat-zat anti terhadap kuman tertentu, sehingga bayi tidak mudah mendapat infeksi. Zat-zat anti itu memang sangat diperlukan oleh bayi baru lahir, oleh karena pada saat itu sisitem kekebalan dalam tubuh bayi belum berkembang dengan baik. Zat anati yang alamiah tersebut tidak terdapat dalam susu formula (Pengganti air susu ibu PASI) buatan pabrik manapun.
ASI yang keluar dalam hari-hari pertama (yang disebut sebagai ‘kolostrum’) banyak mengandung zat anti, yang diperlukan oleh bayi untuk pertahanan terhadap pelbagai penyakit. Karenanya pembaerian ASI pada hari-hari pertama justru sangat penting. Sebagian ibu dengan sengaja tidak memberikan kepada bayi kolustrum tersebut, oleh karena penampilannya yang encer, kekuningan, dan jumlahnya hanya sedikit, sehingga dianggap tidak baik dan tidak cukup untuk diberikan kepada bayi. Pendapat tersebut sangat keliru. Kolustrum memang sangat sedikit jumlahnya, oleh karena pada hari-hari pertama bayi memang belum membutuhkan cairan yang banyak. Dengan membuang kolustrum berarti zat anti yang disediakan oleh alam akan hilang dengan percuma.
5. ASI adalah steril
ASI dari ibu yang sehat bersifat steril, artinya tidak mengandung kuman. Bahkan bila terjadi infeksi pada payudara (mastitis), kuman penyebab itu tidak terdapat dalam ASI, karena infeksinya terjadi di luar kelenjar dan saluran ASI. Di kulit sekitar putting susu ibu yang sehat dapat saja terdapat kuman, namun itu adalah flora kulit yang normal, yang tidak menyebabkan penyakit pada bayi. Sifat ASI yang steril tersebut jelas sangat menguntungkan. Pada pemberian PASI, maka pembuatannya haruslah steril, dengan mensterilkan rebus botol dan alat-alat lain dengan cermat.
0 Response
Post a Comment
Silahkan berkomentar mengenai posting di atas. Terima kasih telah mengunjungi Excellent Education. Semoga Bermanfaat. :)