Pidato Pemimpin Ahmadiyah dan Solusi Perdamaian Islam

Pidato Pemimpin Ahmadiyah dan Solusi Perdamaian Islam
Share
Tulisan ini merupakan pidato perdamaian oleh Mirza Masroor Ahmad, Khalifah ke-5 Ahmadiyah. Pada acara Dialog Lintas Agama di Hamburg yang diselenggarakan oleh Partai Hijau Hamburg. Dihadiri oleh politisi, profesor, ahli hukum, pemimpin agama dan wartawan. Selengkapnya

Berikut adalah isi Pidato Mirza Masroor Ahmad:
“Bismillahir Rahman-ir Rahim- Semua tamu-tamu yang terhormat, Assalamu ‘Alaikum warahmatullahi wa Barakatohu
Pertama-tama saya ingin mengucapkan terimakasih kepada kalian semua, terutama kepada tuan rumah atas undangannya pada hari ini untuk memberikan beberapa kata kepada kalian. Dengan demikian anda telah menunjukkan hati dan pikiran yang terbuka.
Sikap ini membuktikan bahwa terlepas dari perbedaan kebangsaan, agama dan sudut pandang, Anda percaya pada perbaikan nilai-nilai kemanusiaan bagi seluruh umat manusia. dan pada hari ini juga saya senang mendengar yang terhormat Professor Wolfram Weisse yang telah membentuk “Akademi Agama-agama dunia” untuk membawa bangsa dan agama yang berbeda-beda bersama-sama.Saya berdoa agar Allah memberikan Anda kesuksesan dalam hal ini.
“Saya ingin mengatakan bahwa hari ini dunia sangat membutuhkan suatu pendekatan yang mencerahkan. Kami yang merupakan anggota dari Jamaah Muslim Ahmadiyah, juga menerapkan dan menyebarkan beberapa pendekatan dan kami selalu mematuhi prinsip-prinsip ini, yang merupakan alasan mengapa kami terus menerus meningkatkan slogan kami “Love For all Hatred for None”.
Sebagai prinsip dasar kita meyakini bahwa pasti tidak ada salahnya memiliki perbedaan pendapat dan agama. Dengan mengacu pada agama itu sendiri, saya akan mengatakan disini bahwa agama adalah ruang pribadi bagi tiap individu untuk memutuskan sendiri. Tidak seorang pun memiliki hak untuk mencampuri proses ini. Ini adalah hak setiap orang untuk mengikuti agama mereka sesuai dengan keyakinan pribadi mereka sendiri dalam cara yang mereka inginkan. Mereka harus dapat mengekspresikan keyakinan dan ritual mereka dengan bebas dan terbuka dan bisa mendakwahkan kepada orang lain dari keyakinan agama mereka sendiri tanpa ketakutan apapun.
Dari waktu ke waktu beberapa orang dan kelompok tertentu, terutama di Barat, menjadi takut ketika mendengar pandangan bahwa orang harus benar-benar bebas untuk menjalankan dan mengkhotbahkan agama mereka. Secara khusus, ketika Agama Islam sedang dibahas, ketakutan dan kepanikan meningkat secara dramatis.
Ketakutan ini didasarkan pada teori bahwa jika populasi Muslim meningkat maka negara-negara Barat juga menjadi tenggelam dalam gangguan, seperti negara-negara muslim tertentu. Tanpa keraguan, Islam yang telah digambarkan oleh kelompok tertentu dari ekstremisme Islam bahwa dalam kasus-kasus tertentu memang ketakutan itu dibenarkan dan dapat dimengerti.
Namun jika kita melihat sejarah dari semua agama maka kita segera menyadari bahwa tidak pernah pendiri agama mengajarkan bahwa para pengikutnya harus merebut hak orang lain atau bertindak secara kejam.Bahkan tujuan dari setiap agama telah membawa manusia lebih dekat kepada Allah dan membangun nilai-nilai kemanusiaan.

Mari kita lihat apa yang benar-benar Islam wakili. Arti kata ‘Islam‘ itu sendiri berarti perdamaian, cinta dan keamanan. jadi kalau ada yang menggambarkan Islam sebagai agama kekerasan ekstrim dan penuh dengan ajaran pertumpahan darah maka seperti penggambaran itu tidak memiliki link dengan Islam yang sesungguhnya. Dari lembar ke lembar Alquran mengajarkan cinta, kasih sayang, perdamaian, rekonsiliasi dan semangat pengorbanan.

Komunitas Muslim Ahmadiyah menyebarkan pesan ini, yang mungkin mengapa masyarakat kami menjadi target tindak kekejaman ekstrimis.

Dalam rangka menciptakan dan menjaga perdamaian dunia Alquran menyatakan:
“Dan tidaklah sama kebaikan dan keburukan. Tolaklah keburukan itu dengan cara yang sebaik-baiknya,  maka tiba-tiba ia, yang di antara engkau dan dirinya ada permusuhan, akan menjadi seperti seorang sahabat yang setia. (Q.S 41:35)


Namun meskipun penganiyaan terhadap Ahmadiyah di negara-negara dimana mereka tinggal – tidak pernah menjalankan hukum ke tangan mereka sendiri dan tidak juga menciptakan gangguan.
Pendiri Jamaah Muslim Ahmadiyah, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad mengajarkan kepada kami secara pasti tentang hal ini bahwa kami seharusnya menunaikan hak kepada Tuhan dan juga hak kepada umat Tuhan.  Kami diajarkan bahwa anda seharusnya tidak pernah merespon kekejaman dengan balas dendam dengan menjadikan diri anda sendiri menjadi kejam.
Tentu saja orang yang telah dianiaya berhak untuk mencari bantuan hukum dan ganti rugi. namun dalam beberapa kasus hukum itu sendiri tidak adil, misalnya di negara-negara seperti Pakistan dan Indonesia dimana undang-undangnya dirancang untuk menganiaya Ahmadiyah. Dalam keadaan seperti itu kami diajarkan untuk menunjukkan kesabaran dan kemudian menyerahkan hal ini kepada Allah taala. Alasan untuk ini adalah karena kami percaya pada kehidupan setelah kematian dan disana Allah taala sendiri yang akan membuat penghakiman terakhir. Dialah yang akan menentukan siapa yang benar dan siapa yang salah dan Dia sendiri akan menengahi antara penindas dan yang tertindas.
Jamaah Muslim Ahmadiyah selalu menunjukkan rasa syukur kepada pemerintah Jerman dan masyarakatnya. Hal ini dikarenakan setiap kali orang-orang Ahmadiyah harus bermigrasi karena hukum kejam yang diperlakukan terhadap mereka di negara tertentu, Ahmadiyah diberikan jaminan dan perlindungan dalam skala besar disini.
Sampai sekarang, hanya sebagian kecil dari Ahmadi di Pakistan bermigrasi ke luar negeri, sementara jutaan tetap disana dan mentolerir kekejaman mereka karena martabat besar dan keberanian mereka. Diantara mereka yang telah bermigrasi dimana secara personal dan fisik akibat penganiayaan, sementara beberapa yang lain tidak mampu menanggung penderitaan mental yang berat.
Tidak ada keraguan bahwa pemerintah-pemerintah dan negara-negara yang telah memberikan perlindungan kepada kaum Muslim Ahmadi telah memilih sisi yang menimbulkan perasaan tertekan. Untuk itu mereka telah membuktikan bahwa memang ada nilai-nilai kemanusiaan di dunia saat ini. Oleh karena itu dalam hal ini juga saya sangat berterimakasih pada anda semua.
Saya telah diberitahu bahwa Partai Hijau secara regular telah menunjukkan belas kasih terhadap mereka yang tertindas, terlepas dari negara dan agama yang mereka miliki. Ini adalah nilai-nilai yang membawa keindahan dari warna-warna dalam nilai-nilai kemanusiaan. Ini adalah nilai yang bersinar terang di dunia.
Saya telah pelajari bahwa partai anda sekarang telah mampu membentuk pemerintah di satu wilayah, sementara di wilayah lain anda menjadi partai oposisi yang kuat. Oleh karena itu dalam kesempatan ini saya meminta anda mencoba untuk meningkatkan kualitas besar yang anda miliki dan datang untuk menanggung perbedaan menjadi orang-orang yang menyebarkan cinta kasih, keadilan dan membangun nilai-nilai kemanusiaan, karena ada kebutuhan mendesak untuk ini.
Sebagai Pemimpin Jamaah Muslim Ahmadiyah, yang merupakan komunitas yang murni agama dan spiritual, saya meyakinkan anda semua bahwa Komunitas Ahmadiyah berjuang untuk membangun nilai-nilai manusia di seluruh dunia saat ini. Setiap Ahmadi di Jerman akan bekerjasama dengan siapapun atau kelompok yang juga membuat upaya membangun nilai-nilai tersebut. Alasan mendasar untuk ini adalah bahwa Alquran telah mengajarkan kami bahwa kita harus saling membantu satu sama lain dalam melakukan perbuatan baik. Dan Kehidupan pendiri Islam telah menjadi saksi ajaran ini.
Sebelum klaim kenabian, Nabi Muhammad saw berada pada bagian suatu perjanjian yang dibentuk untuk tujuan tunggal yaitu mendukung orang-orang yang tertindas. Bertahun-tahun kemudian Nabi Suci Muhammad saw mengatakan bahwa menjadi bagian dari perjanjian tersebut lebih berharga bagi beliau daripada seluruh kekayaan dunia. Beliau menambahkan bahwa sekarang setelah kenabian jika beliau diminta menjalankan perjanjian, maka tanpa ragu-ragu beliau akan datang ke muka untuk membantu dan melayani. Jadi muslim ahmadi mencoba untuk menjalani kehidupan tersebut sesuai dengan teladan indah yang telah dicontohkan oleh junjungan kami, Rasulullah saw.

Mereka yang menentang Islam secara regular membuat tuduhan serius dan menyakitkan terhadap hal itu, tetapi mereka melakukannya tanpa belajar apapun dari ajaran sebenarnya. Jika seseorang tidak secara benar mengikuti ajaran tertentu sementara dia menyatakan benar maka yang salah adalah orang tersebut bukan ajarannya. Ini adalah prinsip mendasar. Bahkan Alquran mengajarkan kita untuk menetapkan standar tertinggi dalam keadilan dunia. Sebagai sarana untuk ini, Alquran telah memerintahkan umat manusia untuk menujukkan keadilan dan kesetaraan, bahkan terhadap semua bangsa yang telah menganiaya dan menunjukkan kebencian terhadap kita. Alquran mengajarkan bahwa anda harus menujukkan keadilan, karena itulah yang menunjukkan kebenaran sejati.
Dalam kaitannya dengan kebenaran, Alquran telah menyatakan dalam banyak tempat bahwa orang yang tidak menerapkan kebenaran akan jauh dari Allah dan karena itu akan jauh juga dari ajaran Islam.
Dalam rangka membangun dan menjaga perdamaian masyarakat Alquran menyatakan:
“Dan tidaklah sama kebaikan dan keburukan. Tolaklah keburukan itu dengan cara yang sebaik-baiknya,  maka tiba-tiba ia, yang di antara engkau dan dirinya ada permusuhan, akan menjadi seperti seorang sahabat yang setia. (Q.S 41:35)
Setelah mendengar ayat ini, bagaimana bisa ada orang yang menyebut dan melihat ajaran Islam itu membahayakan? Kami para Ahmadi mendambakan menciptakan lingkungan dunia seperti itu sesuai dengan apa yang telah dijelaskan dalam ayat tersebut. Tidak diragukan lagi ini adalah prinsip emas yang jika diikuti akan menjamin perdamaian dan kemajuan masyarakat manapun. Selain itu, bukan hanya sebagai resep perdamaian dalam skala lokal ataupun regional melainkan ini merupakan prinsip emas bagi pencapaian perdamaian dunia.
Hari ini, satu sisi, kami bangga mengatakan bahwa dunia semakin dekat dan mendekat lagi secara bersama-sama dan menjadi satu kampung global. Tetapi di sisi lain kebencian antar pemeluk agama yang berbeda malah meningkat. Kebencian tersebut sekarang tidak terbatas pada daerah tertentu saja – karena dunia telah semakin kecil dan jarak tidak lagi menjadi faktor pembatas – masalah ini meningkat ke skala internasional.
Jika kita menganalisi situasi dunia saat ini, kita mengamati bahwa isu-isu ini telah berkembang menjadi suatu persoalan bahkan masalah yang menjadi perhatian internasional. Kenyataan bahwa alat-alat dan artileri yang digunakan untuk peperangan, seperti senjat nuklir dan rudal jarak jauh sedang dikembangkan, membuktikan bahwa kebencian telah merebak ke tingkat internasional. Kalau tidak mengapa ada kebutuhan untuk mengembangkan sejata tersebut dalam jangka panjang, yang tujuan utamanaya adalah menjangkau negara sejauh mungkin? Alhamdulillah Jerman bebas dari sejata mematikan dan merusak seperti itu, yaitu bom atom.
Mengenai perang, pertama dari semua itu harus dinyatakan dengan sangat jelas bahwa negara-negara bertetangga jangan berperang satu sama lain. Namun kalaupun karena beberapa alasan peperangan terjadi antara negara tetangga, maka permusuhan harus dibatasi pada wilayah itu saja. Kita sekarang menemukan, bagaimanapun, bahwa beberapa negara-negara yang berjarak ribuan mil dari daerah peperangan dan mereka menjatuhkan bom tanpa pandang buluh sehingga mereka menghancurkan segala bentuk kehidupan. Tidak ada yang terhindar dari perang tersebut – baik yang hidup maupun tanaman-tanaman. Misalnya selama perang Dunia II, dua bom atom dijatuhkan di Jepang dan menyebabkan kerusakan luar biasa dan mengerikan.
Setelah itu untuk menjaga perusakan masa depan seperti itu dunia mengambil langkah-langkah terntentu. Tetapi dibandingkan dengan upaya yang dilakukan untuk mencegah kehancuran masa depan, telah ada hal yang lebih besar yang telah menyebarkan kerusakan dan gangguan – Ini adalah hal yang berjalan sebaliknya.
Bahkan di negara-negara dimana orang-orang mati kelaparan dan kemiskinan, kita menemukan bahwa para penguasa mencoba untuk menunjukkan kekuatan dan superioritas mereka. Dan mereka juga mulai bereksperimen dengan sejata nuklir. Apakah mereka tidak menyadari konsekuen lebih jauh dari tindakan tersebut? Para pemimpin negara-negara tersebut dihabiskan untuk perang hanya karena konsekuensi ego pribadi dan kesombongan. Sebelum negara-negara kuat di dunia tidak membuat upaya serius untuk mencegah perang, kekejaman akan terus meningkat.
Saya telah membuat titik poin ini setiap kali saya memiliki kesempatan. Saya telah berkesempatan berpidato di hadapan Politisi Inggris di House of Parliament 2008, saya juga telah menitikberatkan pada poin yang sama ketika saya berpidato di hadapan audien yang berbeda di seluruh dunia. Hari ini dengan rendah hati sayapun ingin mengulang poin ini, bahwa karena Jerman adalah kekuatan dunia dan bangsa yang maju dan lebih jauh lagi karena partai Anda, Partai Hijau tampaknya menjadi kekuatan masa depan, sehingga anda juga harus merenungkan ini dan untuk perdamaian dan keamanan dunia anda juga harus berperan penuh dan menonjol. Begitu juga tokoh-tokoh terdidik dan terkenal yang duduk diantara kami malam ini juga harus menyadari tanggung jawab mereka. Jika anda melakukan tugas ini, maka ini akan menjadi pelayanan terbaik bagi umat manusia.
Saya juga ingin mengatakan pada poin ini bahwa jika ada satu negara bertindak dengan cara yang kejam dan tidak adil terhadap negara tetangga, maka tentu harus menjadi perang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menghentikan kekejaman seperti itu. Tetapi mereka seharusnya menjalankan tugas ini dalam cara yang sepantasnya. Di era sekarang, ketika interpensi terjadi dan perang dihentikan oleh pihak ketiga, apakah mereka melakukannya dengan adil? jawabannya tertnyata tidak.
Saya katakan ini karena kami menemukan bahwa pada satu waktu, satu pemerintah didukung oleh kekuatan asing untuk memerangi pemerintahan lain. Mereka dilengkapi dengan senjata dan kadang-kadang pasukan asing juga dikirim untuk membantu pertempuran mereka. Dan kemudian setelah beberapa waktu pemerintahan setempat tidak lagi memenuhi kepentingan pemerintahan asing. Atau mungkin pemerintahan asing telah memiliki semua kepentingan pribadi yang telah terpenuhi dan sudah hilang ketertarikannya. Ketika salah satu dari situasi ini terjadi, kita melihat bahwa tiba-tiba para pemimpin yang berkuasa di negara yang telah diberikan bantuan dengan cepat dicap sebagai penjahat perang dan dikirim ke pengadilan kriminal internasional oleh neara-negara kuat.
Selanjutnya di beberapa tempat penduduk lokal didukung dalam kegiatan protes mereka terhadap pemerintah dan tindakan tersebut mengarah kepada kekejaman dan gangguan labih lanjut.
Islam mengajarkan kita bahwa diizinkan untuk melawan mereka yang memulai peperangan dan kepada mereka yang bertindak secara kejam. Namun lebih lanjut Islam mengajarkan bahwa jika mereka berhenti dari tindakan kejam dan gangguan maka kita juga harus menarik diri, karena perang hanya boleh dilancarkan untuk menghentikan kekejaman.Jadi izin peperangan tersebut untuk perang defensif, tidak pernah untuk peperangan yang ofensif.Hal ini disebutkan dalam Alquran Surah Albaqarah: 192-194. Saya telah memberikan inti dari ayat-ayat ini.
Dalam Sunnah dari Nabi Suci Muhammad saw beliau bersabda bahwa anda harus membantu baik yang tertindas maupun yang menindas. Ketika Nabi Muhammad saw ditanya bagaiamana cara membantu penindas, beliau menjawab bahwa anda membantu dia dengan ‘menghentikan tangannya’, yang berarti bahwa anda mencegah dia dari bertindak kejam dan tidak adil, sehingga ia dapat dilindungi dari hukuman Allah yang Maha Kuasa.
Prinsip menolong baik yang tertindas maupun penindas harus didasarkan untuk menunjukkan kasih sayang dan tidak didasarkan pada kepentingan pribadi.
Untuk menekankan hal ini di satu tempat Alquran memerintahakan kita bahwa ketika rekonsiliasi dan perdamaian didirika, Anda harus menegakkan keadilan dan persamaan (Q.S 49:10)
Jika pasca Perang Dunia II jalan persamaan yang mengarah pada keadilan diikuti, kita tidak akan menyaksikan keadaan dunia saat ini, dimana telah kembali menjadi santapan api peperangan. Jika keadilan diikuti dalam periode intervensi kita tidak akan melihat perlombaan senjata dimana sejata dan pesawat tempur dikembangkan dan angkatan bersenjata di dunia terus menerus menguat. Jika keadilan telah diadopsi disana tidak akan terjadi perlombaan untuk pengembangan bom atom dan senjata kimia, negara juga tidak akan bangga pada prestasi yang salah arah tersebut.
Dengan sangat menyesal saya katakan bahwa jika sekarang kita amati keadaan dunia saat ini, kita menemukan bahwa batu fondasi untuk Perang Dunia lainnya telah diletakkan.
Setiap negara terlibat dalam beberapa cara dalam tindakan-tindakan membantu atau menjadi oposisi negara lain, dan persyaratan keadilan tidak terpenuhi. Konflik sedang terbentuk dari hari ke hari. Tidak ada lagi rahasia bahwa pada pada permukaan kita diberitahu satu hal, tetapi dibalik layar prioritas nyata dan politik secara rahasia (diam-diam) dilakukan. Bisakah kedamaian di dunia akan terwujud dalam keadaan seperti ini – adalah pertanyaanya.
Sebagai konsekuensinya begitu banyak negara baik yang besar maupun kecil, memiliki senjata nuklir, dendam dan permusuhan yang meningkat. Bahkan hati manusia menjadi penuh dengan kedengkian. Kami melihat bahwa dunia sedang menuju kehancuran yang mengerikan.
Saya percaya bahwa sekarang, daripada fokus pada kemajuan dunia lebih penting dan memang ini sangat penting bahwa kita segera meningkatkan upaya kita untuk menyelamatkan dunia dari kehancuran ini.
Setiap organisasi di setiap negara dalam keadaan berbahaya sedang dibinasakan oleh ego dan keangkuhan mereka, dan tampaknya sulit untuk keluar dari negara ini.
Jadi saya sekali lagi dengan rendah hati meminta anda semua anggota yang berpengaruh di negeri ini bahwa anda harus meyakinkan dunia dari kesulitan menakutkan dan bahaya yang kita hadapi.Jika tidak, alternetifnya adalah generasi masa datang tidak akan menghadapi masa depan yang cerah melainkan mereka akan memasuki periode suram kegelapan dunia.
Pemimpin pada hari ini, satu prinsip yang harus selalu kita ingat bahwa kalian akan selalu menuai apa yang telah kalian tabur.Hukum alam seperti konsekuensi langsung sesuai dengan tindakan kita.
Allah telah mendirikan sebuah sistem yang seimbang, baik dalam dunia maupun alam semesta, untuk kesejahteraan dan kemajuan umat manusia. Tetapi bagaimanapun juga jika keseimbangan ini rusak maka dunia akan dihancurkan. Seperti yang Alquran nyatakan dalam Surah 55 ayat 8-14:
”Dan langit Dia meninggikannya dan Dia menetapkan neraca pertimbangan
Supaya kamu jangan melampaui dalam neraca itu.
Tegakkanlah timbangan dengan adil dan jangan mengurangi timbangan.
Dan bumi, Dia telah menjadikan bagi manfaat semua makhluk.
Di dalamnya terdapat buah-buahan serta pohon-pohon kurma berkelopak mayang.
Dan biji-bijian yang berkulit serta bunga-bunga yang harum,
Maka yang manakah di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu berdua yang kamu dustakan, hai jin dan manusia ?”
Jadi dalam ayat ini sistem semesta alam dijelaskan yang dalam struktur dan gerakan memiliki hubungan yang sempurna dan hamonis tanpa cela. Al-Qur’an telah menjelaskan bahwa manusia harus mengadopsi contoh keseimbangan dan keadilan. Hal ini karena Al Qur’an menyatakan umat manusia sebagai yang terbaik dari Penciptaan Allah. Jika kalian merusak sistem ini maka akan memutuskan sistem keseimbangan, dan jika Anda hanya mengikuti keinginan pribadi Anda dan ego egois Anda, maka Anda akan menderita kerugian. Tidak ada keraguan dalam hal ini.
Oleh karena itu, dalam hubungan timbal balik Anda harus mengembangkan hubungan yang sempurna dan harmonis dan membentuk keseimbangan satu sama lain. Jangan melanggar batas-batas yang telah ditetapkan. Apapun yang telah Allah buat di dunia ini, apakah kehidupan atau dalam bentuk kehidupan tanaman, harus diperlakukan dengan kadilan dan keseimbangan sempurna. Kemudian Anda akan menuai manfaat yang Allah telah berikan.
Ini termasuk juga pemimpin bangsa dan masyarakat pada umumnya. ini mencakup baik yang kaya maupun yang miskin, ini mencakup negara-negara barat yang bangga dengan keberhasilan mereka dan mencakup juga negara-negara Afrika dan Asia yang kurang berkembang. Allah taala telah berfirman dengan sangat jelas dan kita tidak boleh melanggar timbangan, keadilan dan keseimangan.
Penggunaan senjata nuklir dan senjata api hanya dapat berarti bahwa Anda memberontak melawan Tuhan. Pemberontakan tersebut menuntun kita ke jalan penghancuran keseimbangan dan ekuilibrium. Oleh karena itu kita telah diingatkan bawha anda harus memperhatikan hak sesama manusia dan juga harus memenuhi hak karena Pencipta kalian.
Dalam Alquran di beberapa tempat telah diindikasikan tentang munculnya perang bom.Sebagai seorang Muslim yang percaya pada kebenaran mutlak dari Alquran, saya sering mengingatkan dunia bahwa permusuhan yang berlebihan terhadap orang lain benar-benar merampas nilai-nilai kemanusiaan dan memimpin dunia menuju kehancuran. Ini harus dihindari.

Kami sendiri berdoa, dan terus meminta kepada Allah bahwa semoga kehancuran dunia bisa dihindarkan.

Anda memiliki suara perbengaruh di dunia, dan saya sangat mendesak kalian untuk menginformasikan masyarakat kalian sendiri dan dunia yang lebih luas bahwa dengan menempatkan rintangan di jalan keseimbangan alam yang ditetapkan oleh Tuhan, kalian sedang bergerak cepat menuju kehancuran.Pesan ini harus disampaikan lebih lanjut dan lebih luas daripada sebelumnya dan dengan upaya yang lebih besar.

Selamatkan diri kalian dan dunia dari kehancuran ini.

0 Response

Post a Comment

Silahkan berkomentar mengenai posting di atas. Terima kasih telah mengunjungi Excellent Education. Semoga Bermanfaat. :)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel