Zina dan HIV/AIDS

Zina dan HIV/AIDS
Share


Zina adalah dosa besar dan mereka yang berzina harus menyesali diri dan berjanji sungguh-sungguh tidak akan melakukan lagi. Sedangkan kalau dosa kecil, cukup dengan salat dan amal-amal tambahan, Allah akan mengampuni.


Di saat ayat man ya’mal su an yujza bihi . . ., yang artinya , “Siapayang melakukan dosa pasti dapat balasan”-QS. An-Nisa (4:10) turun, Abu Bakar bertanya kepada Rasulullah SAW, “Kalau begitu tidak akan ada di antara kita yang selamat, akan masuk neraka semua.”

Rasulullah SAW menjawab, “Apakah engkau tidak sakit?” Maksudnya, sakit itu penghapus dosa. “Apakah engkau tidak ada kesusahan?” Itu semua penghapus dosa. Apabila Allah menghendaki hamba itu baik, dicepatkan balasannya. Sesungguhnya besar kecilnya pahala itu juga menurut besar kecilnya bala.

Tentang penyakit HIV/AIDS, kita tahu, Allah SWT tidak akan menurunkan penyakit kalu tidak ada obatnya. Kematian tidak bisa dimajukan dan tidak bisa ditunda. Penyakit AIDS itu sama dengan penyakit tha’un di masa sahabat dulu. Penyakit tha’un jauh lebih dahsyat dari AIDS. Mereka yang terserang, tiga hari kemudian meninggal. Sanpai ada yang meninggal 70 ribu dalam sehari. Dampak yang diakibatkan HIV/AIDS ini masih termasuk lama, sedangkan tha’un itu sangat cepat.

Apakah ini menyalahi ketentuan ajal tidak bisa ditunda atau dimajukan? Dan tentang hukuman, ada yang dihukum di dunia tapi diselamatkan di akhirat dan itu tergantung Allah SWT. Seperti piring dicuci, ada yang bersih total tapi ada juga yang tidak dan itu tergantung orang yang mencuci.

0 Response

Post a Comment

Silahkan berkomentar mengenai posting di atas. Terima kasih telah mengunjungi Excellent Education. Semoga Bermanfaat. :)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel