Konsep Toleransi dalam Islam
Toleransi mengarah kepada sikap terbuka dan mau mengakui adanya
berbagai macam perbedaan, baik dari sisi suku bangsa, warna kulit,
bahasa, adapt-istiadat, budaya, bahasa, serta agama.Ini semua merupakan fitrah
dan sunnatullah yang sudah menjadi ketetapan Tuhan.Landasan dasar pemikiran ini
adalah firman Allah dalam QS. Al-Hujurat ayat 13:
Seluruh manusia tidak akan bisa menolak sunnatullah ini. Dengan
demikian, bagi manusia, sudah selayaknya untuk mengikuti petunjuk Tuhan dalam
menghadapi perbedaan-perbedaan itu. Toleransi antar umat beragama yang berbeda
termasuk ke dalam salah satu risalah penting yang ada dalam system teologi
Islam. Karena Tuhan senantiasa mengingatkan kita akan keragaman manusia, baik
dilihat dari sisi agama, suku, warna kulit, adapt-istiadat, dsb.
Toleransi dalam
beragama bukan berarti kita hari ini boleh bebas menganut agama tertentu dan
esok hari kita menganut agama yang lain atau dengan bebasnya mengikuti ibadah
dan ritualitas semua agama tanpa adanya peraturan yang mengikat. Akan tetapi,
toleransi beragama harus dipahami sebagai bentuk pengakuan kita akan adanya
agama-agama lain selain agama kita dengan segala bentuk system, dan tata cara
peribadatannya dan memberikan kebebasan untuk menjalankan keyakinan agama
masing-masing.
Konsep toleransi
yang ditawarkan Islam sangatlah rasional dan praktis serta tidak
berbelit-belit. Namun, dalam hubungannya dengan keyakinan (akidah) dan ibadah,
umat Islamtidak mengenal kata kompromi. Ini berarti keyakinan umat Islam kepada
Allah tidak sama dengan keyakinan para penganut agama lain terhadap tuhan-tuhan
mereka. Demikian juga dengan tata cara ibadahnya. Bahkan Islam melarang penganutnya
mencela tuhan-tuhan dalam agama manapun.Maka kata tasamuh atau toleransi
dalam Islam bukanlah “barang baru”, tetapi sudah diaplikasikan dalam kehidupan
sejak agama Islam itu lahir.
0 Response
Post a Comment
Silahkan berkomentar mengenai posting di atas. Terima kasih telah mengunjungi Excellent Education. Semoga Bermanfaat. :)