5 Cerita Rakyat Jepang Terkenal
1. Urashima Taro
Seorang nelayan bernama Urashima Tarō menolong
seekor penyu yang sedang disiksa sekawanan anak-anak. Sebagai rasa terima kasih
telah ditolong, penyu mengajak Tarō berkunjung ke Istana Laut. Dengan
menunggang penyu, Tarō pergi ke Istana Laut yang ada di dasar laut.
Di sana, Tarō bertemu putri jelita di Istana
Laut yang bernama Putri Oto. Bagaikan mimpi, Tarō ditemani Putri Oto selama
beberapa hari. Hingga akhirnya Tarō ingin pulang. Putri Oto mencegahnya, tapi
tahu usahanya akan sia-sia. Putri Oto memberinya sebuah kotak perhiasan
(tamatebako), dan berpesan agar kotak tidak dibuka. Dengan menunggang seekor penyu,
Tarō tiba kembali di kampung halamannya. Namun semua orang yang dikenalnya
sudah tidak ada. Tarō merasa heran, lalu membuka kotak hadiah dari Putri Oto.
Asap keluar dari dalam kotak, dan seketika Tarō berubah menjadi seorang
laki-laki yang sangat tua.
Menurut perhitungan waktu di dasar samudra,
Tarō hanya tinggal selama beberapa hari saja. Namun menurut waktu di daratan,
Tarō pergi selama 700 tahun.
2. Momotarō
Di zaman dulu kala, hiduplah seorang kakek dan
nenek yang tidak punya anak. Ketika nenek sedang mencuci di sungai, sebutir
buah persik yang besar sekali datang dihanyutkan air dari hulu sungai. Buah
persik itu dibawanya pulang ke rumah untuk dimakan bersama kakek. Dipotongnya
buah persik itu, tapi dari dalamnya keluar seorang anak laki-laki.
Anak itu diberi nama Momotarō, dan dibesarkan
kakek dan nenek seperti anak sendiri. Momotarō tumbuh sebagai anak yang kuat
dan mengutarakan niatnya untuk membasmi raksasa. Pada waktu itu memang di desa
sering muncul para raksasa yang menyusahkan orang-orang desa. Momotarō
berangkat membasmi raksasa dengan membawa bekal kue kibidango. Di tengah
perjalanan menuju pulau raksasa, Momotarō secara berturut-turut bertemu dengan
anjing, monyet, dan burung pegar.
Setelah menerima kue dari Momotarō, anjing,
monyet, dan burung pegar mau menjadi pengikutnya. Di pulau raksasa, Momotarō
bertarung melawan raksasa dengan dibantu anjing, monyet, dan burung pegar.
Momotarō menang dan pulang membawa harta milik raksasa.
3. Kintaro
Kintaro adalah tokoh cerita rakyat Jepang
berupa anak laki-laki bertenaga superkuat. Ia digambarkan sebagai anak
laki-laki sehat yang memakai rompi merah bertuliskan aksara kanji emas. Di
tangannya, Kintaro membawa kapak (masakari) yang disandarkan ke bahu. Ia juga
kadang-kadang digambarkan sedang menunggang beruang.
Cerita Kintaro dikaitkan dengan perayaan hari
anak laki-laki di Jepang. Kintaro dijadikan tema boneka bulan lima yang
dipajang untuk merayakan Hari Anak-anak. Orang tua yang memajang boneka Kintaro
berharap anak laki-lakinya tumbuh sehat, kuat, dan berani seperti Kintaro.
Selain itu, Kintaro sering digambarkan menunggang ikan koi pada koinobori.
Cerita Kintaro konon berasal dari kisah masa
kecil seorang samurai bernama Sakata Kintoki dari zaman Heian. Menurut legenda,
ibunya adalah seorang Yama-uba yang hamil akibat perbuatan dewa petir Raijin.
Kisah lain mengatakan, ibunya melahirkan bayi Kintaro dari hasil hubungannya
dengan seekor naga merah.
4. Issun Bōshi
Menurut cerita Issun Bōshi yang umum diketahui
orang, pasangan suami istri lanjut usia yang tidak punya anak memohon kepada
Sumiyoshi no Kami agar diberi anak. Permintaan mereka dikabulkan, dan lahir
seorang anak yang tinggi tubuhnya hanya 1 sun (ukuran panjang yang setara
dengan 3 cm). Anak itu ternyata tidak mau besar-besar, dan tingginya tetap 3 cm
sehingga diberi nama Issun Bōshi yang berarti "biksu satu sun".
Pada suatu hari, Issun Bōshi ingin menjadi
samurai. Ia pergi ke Kyoto membawa pedangnya berupa sebatang jarum, dan
berlayar dengan perahu dari mangkuk kayu yang didayung dengan sebilah sumpit.
Di Kyoto, ia diterima bekerja oleh sebuah keluarga yang tinggal di rumah besar
dan mewah. Ketika putri dari keluarga tersebut ingin pergi ke kuil, Oni
bermaksud menculiknya. Issun Bōshi berkelahi dengan Oni untuk melindungi sang
putri. Oni menelan tubuh Issun Bōshi. Bagian dalam perut Oni ditusuk-tusuk oleh
Issun Bōshi. Oni yang merasa kesakitan meminta Issun Bōshi untuk berhenti
menusuk-nusuknya. Oni menyerah dan memuntahkan kembali Issun Bōshi.
Oni melarikan diri ke gunung setelah
meninggalkan sebuah palu ajaib. Palu itu disebut Uchide no Kozuchi yang bisa
mengabulkan permintaan atau mengeluarkan uang bila diayunkan. Issun Bōshi
menggunakan palu ajaib untuk mengubah tubuhnya menjadi seukuran laki-laki
dewasa. Issun Bōshi menikahi sang putri dan hidup bahagia selamanya. Mereka
berdua bisa mendapat makanan enak dan uang berlimpah hanya dengan mengayunkan
palu ajaib.
5. Oni
Shuten Dōji adalah oni yang kabarnya tinggal
di Provinsi Tamba. Ia juga digambarkan memiliki tanduk dengan rambut merah di
kepala yang tumbuh menjadi satu dengan kumis, janggut, cambang, dan alis.
Tangan dan kakinya seperti tangan dan kaki beruang. Walaupun demikian, orang
mulanya tidak tahu sosok oni yang sebenarnya. Pada mulanya, oni adalah sosok
yang tidak terlihat, dan berasal dari kata "onu". Ia kadang-kadang
digambarkan sebagai pria tampan atau wanita cantik yang suka memangsa laki-laki
atau perempuan muda yang sedang diingininya. Gambaran tentang oni yang sekarang
diketahui orang diperkirakan bercampur dengan sosok raksasa.
Oni dalam cerita rakyat sering digambarkan
berkulit merah dengan rambut pirang atau coklat tua. Sosok oni diperkirakan
berasal dari penampilan bajak laut yang datang dari perairan sekitar Rusia.
Kulit mereka yang putih menjadi merah setelah terbakar matahari. Penduduk
setempat yang belum pernah melihat orang asing mengira mereka adalah oni.
0 Response
Post a Comment
Silahkan berkomentar mengenai posting di atas. Terima kasih telah mengunjungi Excellent Education. Semoga Bermanfaat. :)