Simbol Baju Dibalik Kisah Nabi Yusuf A.S.

Simbol Baju Dibalik Kisah Nabi Yusuf A.S.
Share
  • Yusuf adalah anak terkecil dari 12 bersaudara, namun ayahnya (Nabi Yakub) begitu mencintainya melebihi yang lain. Hal ini menimbulkan kecemburuan dari saudara2nya yang lain. Hanya Bunyamin yang tidak ikut-ikutan membenci Yusuf. Bunyamin merupakan saudara seayah-ibu sedangkan yang lainnya adalah saudara-saudara dari ibu yang berbeda. Dalam kisah yang telah banyak diketahui sampai sekarang, diceritakan bahwa saudara2 Yusuf merencanakan makar untuk membunuhnya. Namun akhirnya rencana pembunuhan itu dibatalkan dan diganti dengan membuang Yusuf ditengah gurun yang tidak memungkinkan untuk Yusuf kembali kerumahnya.Mereka pun membuat cerita yang direncanakan untuk mengelabui ayah mereka dengan mengatakan bahwa Yusuf dibunuh oleh binatang buas. Untuk meyakinkan ceritanya mereka pun memperlihatkan baju Yusuf yang telah dilumuri darah dan mengatakan bahwa itu adalah baju dan darah Yusuf.
  • Dikisahkan bahwa Yusuf dikaruniai ketampanan yang tiada taranya hingga sangat dikagumi oleh orang-orang. Bahkan seorang istri Aziz (pejabat negara) di Mesir saat itu ingin mengangkatnya menjadi anaknya. Yusuf yang tumbuh dewasa semakin hari semakin memikat hati istri Aziz tersebut. Hingga pada suatu kesempatan ia memaksa Yusuf untuk melakukan maksiat. Yusuf tentu saja menolak keinginan istri Aziz dan berusaha lari menghindar. Disaat menghindar itulah bajunya ditarik sehingga robek dibagian belakang.
    Kejadian ini diketahui oleh Aziz dan melakukan sidang tentang siapa yang bersalah. Istri Aziz menuduh bahwa Yusuf-lah yang memaksanya untuk melakukan tindakan tersebut. Di lain pihak Yusuf membantah tuduhan istri Aziz. Aziz pun meminta petunjuk kepada orang bijak tentang kejadian tersebut. Orang bijak tersebut mengatakan jika baju Yusuf robek dibagian depan maka istri Aziz yang berkata benar. Tetapi jika baju Yusuf robek dibagian belakang maka istri Aziz telah berdusta.
  • Kemampuan Yusuf menafsirkan mimpi membawanya menduduki jabatan tinggi di negeri Mesir. Yusuf mampu manfsirkan mimpi raja tentang bakal datangnya 7 tahun musim subur yang disusul kemudian oleh 7 tahun musim paceklik. Dengan kebijaksanaannya Yusuf menyimpan hasil pertanian selama musim subur untuk menghadapi kekurangan makanan di saat paceklik. Disaat itulah Yusuf berhasil menemukan saudara2nya yang telah membuatnya terpisah dengan ayahnya yang menjadi buta karena kesedihannya setelah Yusuf tiada. Namun demikian mereka tidak menyadari jika orang yang mereka mintai pertolongan adalah Yusuf.
    Yusuf dengan kecerdikannya berhasil memperdaya saudaranya untuk membuat dirinya bertemu dengan Bunyamin saudara sekandungnya. Bahkan Yusuf juga berhasil membuat saudaranya mengakui akan kesalahan yang mereka lakukan dimasa lalu. Setelah pertemuan itu Yusuf mengutus saudaranya untuk menjemput ayahnya ke negeri Mesir. Tidak lupa Yusuf menitipkan bajunya untuk dibawa kepada ayahnya. Saat ayahnya mencium baju tersebut tiba-tiba saja dia sembuh dari kebutaannya dan akhirnya bisa bertemu kembali dengan Yusuf.
Dari tiga penggalan kisah diatas ada pertanyaan yang ingin disampaikan disini :
- Benda yang dipakai untuk meyakinkan Nabi Yakub tentang kematian Yusuf?
- Benda yang menjadi bukti bahwa Yusuf tidak melakukan maksiat terhadap istri Aziz?
- Benda yang dititipkan Yusuf untuk ayahnya sehingga menyembuhkan kebutaannya?
Jawaban dari ketiga pertanyaan tersebut adalah : Baju atau istilah lain gamis.
Para ahli tafsir dan sastra Arab memberi perhatian khusus pada cerita ini dengan menerka bahwa adanya simbol baju dibalik kisah Nabi Yusuf a.s tentunya ada maksud yang belum diketahui. Kisah Yusuf tidak hanya menarik dari hal pembuktian sebuah mimpi Yusuf yang diceritakan kepada ayahnya, tentang sebelas bintang yang bersujud kepadanya. Ada pendapat yang mengatakan bahwa pada zaman Nabi Yusuf, baju atau pakaian adalah benda yang menjadi pembeda status antara golongan kaya dan miskin. Namun dari semua pendapat yang ada belum ada satupun jawaban yang memuaskan. Walaupun demikian pada akhirnya semua kisah bahkan semua arti dari kitab suci Al Quran maka satu-satunya yang mengetahui hakikatnya adalah Alloh SWT. Sedangkan Alloh memberi kita pengetahuan hanya sebatas yang dibutuhkan oleh kita sebagai manusia. Wallohu a’lam bi showab.

0 Response

Post a Comment

Silahkan berkomentar mengenai posting di atas. Terima kasih telah mengunjungi Excellent Education. Semoga Bermanfaat. :)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel