7 Kesalahan Berlari Sebabkan Cedera
1. Sepatu yang Tidak Nyaman
Sepatu yang sudah usang atau tidak nyaman saat dipakai berlari bisa menjadi penyebab cedera. Kaki merupakan tumpuan Anda saat latihan. Maka dari itu, pilih sepatu yang sesuai dengan kaki Anda. Ingat, penting mengganti sepatu setiap 300-350 mil karena hal ini juga dapat menyebabkan cedera.
2. Terlalu Memaksakan Berolahraga
Olahraga yang terlalu sering bisa mengganggu kesehatan. Mungkin Anda sedang berusaha keras menurunkan berat badan dengan lari, tapi Anda juga harus memperhatikan kondisi tubuh. Jangan memaksakan tubuh ketika sedang lelah karena dapat menyebabkan berbagai jenis cedera, seperti shin plints (nyeri dan inflamasi di area sekitar 6 inchi di atas ankle, yang ada di dalam tulang kering), cedera lutut, atau Iliotibial band (ITB) sindrom (rasa sakit di bagian luar lutut tepat di atas sendi).
Beristirahat yang cukup untuk pemulihan mempunyai pengaruh yang besar terhadap kecepatan dan kekuatan Anda dalam berlari. Lebih baik buat jadwal olahraga ringan, tapi rutin. Batasi waktu, misalnya berlari mengelilingi komplek tidak lebih dari 45 menit dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Tambahkan jarak lari secara bertahap.
3. Overstriding
Overstriding artinya Anda memanjangkan langkah ketika berlari sehingga tumit akan mendarat ke tanah terlebih dahulu, diikuti dengan telapak kaki mendarat secara penuh. Cara ini memang bisa menambah kecepatan Anda berlari, tapi overstriding juga dapat menimbulkan cedera kaki. Oleh karena itu, perhatikan cara berlari hingga gerakan Anda menjadi natural. Jaga langkah agar tetap seimbang dan dekat dengan permukaan tanah.
4. Tidak Mengatur Kecepatan Lari
Berlari terlalu kencang bisa bikin tubuh tidak terkendali. Hal tersebut bisa menyebabkan Anda mengalami cedera. Untuk pencegahan, berhati-hatilah ketika Anda akan memacu kecepatan. Mulai berlari secara perlahan. Dengan demikian, Anda dapat mengumpulkan energi yang cukup untuk melakukan lari yang lebih kencang.
5. Hanya Fokus pada Kaki
Kebanyakan orang fokus pada ketika sedang berlari. Untuk pelari pemula, kerap kali mengayunkan lengan dari sisi ke sisi setinggi dada. Hal itu bisa menyebabkan sesak dan ketegangan pada bahu serta leher. Untuk mengantisipasinya, coba Anda berkonsentrasi menjaga tangan sejajar dengan pinggang. Jaga lengan agar tetap membentuk sudut 90 derajat yang akan membantu meringankan masalah ini. Tatapan tetap lurus ke depan, biarkan punggung lurus dan tegak. Jika mulai terasa lelah, busungkan dada sehingga dapat mengurangi stres pada tubuh bagian atas dan punggung bagian bawah.
6. Dehidrasi
Semua orang tahu kalau air penting bagi kesehatan. Akan tetapi, banyak yang masih menunda-nunda ketika tubuh dehidrasi atau membutuhkan cairan. Banyak dari Anda yang tidak menyadari berapa banyak cairan hilang ketika sedang berlari. Sebagian orang memilih tidak minum karena khawatir terjadi kram. Terjadinya kram karena minum air hanyalah mitos. Kram bisa diatasi segera dengan cara bernapas dalam-dalam melalui mulut atau melakukan pemanasan yang baik sebelum berlari.
Pastikan Anda mendapatkan cairan yang cukup sebelum, saat, dan sesudah berolahraga. Minum sekitar 16oz atau 480 ml air supaya Anda cukup cairan. Di tengah-tengah latihan, minum kembali setiap 15 hingga 20 menit.
7. Kurang Memperhatikan Asupan Makanan
Asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh sangat penting sebagai penunjang kesehatan Anda. Jangan meremehkan pentingnya gizi, baik sebelum maupun sesudah berolahraga. Oleh karena itu, memakan makanan yang kaya akan karbohidrat, lemak, dan protein, sangat penting guna menjaga tubuh dari sakit dan nyeri otot.
Makanlah 60 atau 90 menit sebelum berlari atau latihan. Setelah olahraga, biarkan tubuh rileks selama 30-45 menit, baru makan. Dengan begitu, tubuh Anda akan memiliki sumber nutrisi yang pas dari sebelum melakukan latihan sampai setelahnya.
Sepatu yang sudah usang atau tidak nyaman saat dipakai berlari bisa menjadi penyebab cedera. Kaki merupakan tumpuan Anda saat latihan. Maka dari itu, pilih sepatu yang sesuai dengan kaki Anda. Ingat, penting mengganti sepatu setiap 300-350 mil karena hal ini juga dapat menyebabkan cedera.
2. Terlalu Memaksakan Berolahraga
Olahraga yang terlalu sering bisa mengganggu kesehatan. Mungkin Anda sedang berusaha keras menurunkan berat badan dengan lari, tapi Anda juga harus memperhatikan kondisi tubuh. Jangan memaksakan tubuh ketika sedang lelah karena dapat menyebabkan berbagai jenis cedera, seperti shin plints (nyeri dan inflamasi di area sekitar 6 inchi di atas ankle, yang ada di dalam tulang kering), cedera lutut, atau Iliotibial band (ITB) sindrom (rasa sakit di bagian luar lutut tepat di atas sendi).
Beristirahat yang cukup untuk pemulihan mempunyai pengaruh yang besar terhadap kecepatan dan kekuatan Anda dalam berlari. Lebih baik buat jadwal olahraga ringan, tapi rutin. Batasi waktu, misalnya berlari mengelilingi komplek tidak lebih dari 45 menit dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Tambahkan jarak lari secara bertahap.
3. Overstriding
Overstriding artinya Anda memanjangkan langkah ketika berlari sehingga tumit akan mendarat ke tanah terlebih dahulu, diikuti dengan telapak kaki mendarat secara penuh. Cara ini memang bisa menambah kecepatan Anda berlari, tapi overstriding juga dapat menimbulkan cedera kaki. Oleh karena itu, perhatikan cara berlari hingga gerakan Anda menjadi natural. Jaga langkah agar tetap seimbang dan dekat dengan permukaan tanah.
4. Tidak Mengatur Kecepatan Lari
Berlari terlalu kencang bisa bikin tubuh tidak terkendali. Hal tersebut bisa menyebabkan Anda mengalami cedera. Untuk pencegahan, berhati-hatilah ketika Anda akan memacu kecepatan. Mulai berlari secara perlahan. Dengan demikian, Anda dapat mengumpulkan energi yang cukup untuk melakukan lari yang lebih kencang.
5. Hanya Fokus pada Kaki
Kebanyakan orang fokus pada ketika sedang berlari. Untuk pelari pemula, kerap kali mengayunkan lengan dari sisi ke sisi setinggi dada. Hal itu bisa menyebabkan sesak dan ketegangan pada bahu serta leher. Untuk mengantisipasinya, coba Anda berkonsentrasi menjaga tangan sejajar dengan pinggang. Jaga lengan agar tetap membentuk sudut 90 derajat yang akan membantu meringankan masalah ini. Tatapan tetap lurus ke depan, biarkan punggung lurus dan tegak. Jika mulai terasa lelah, busungkan dada sehingga dapat mengurangi stres pada tubuh bagian atas dan punggung bagian bawah.
6. Dehidrasi
Semua orang tahu kalau air penting bagi kesehatan. Akan tetapi, banyak yang masih menunda-nunda ketika tubuh dehidrasi atau membutuhkan cairan. Banyak dari Anda yang tidak menyadari berapa banyak cairan hilang ketika sedang berlari. Sebagian orang memilih tidak minum karena khawatir terjadi kram. Terjadinya kram karena minum air hanyalah mitos. Kram bisa diatasi segera dengan cara bernapas dalam-dalam melalui mulut atau melakukan pemanasan yang baik sebelum berlari.
Pastikan Anda mendapatkan cairan yang cukup sebelum, saat, dan sesudah berolahraga. Minum sekitar 16oz atau 480 ml air supaya Anda cukup cairan. Di tengah-tengah latihan, minum kembali setiap 15 hingga 20 menit.
7. Kurang Memperhatikan Asupan Makanan
Asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh sangat penting sebagai penunjang kesehatan Anda. Jangan meremehkan pentingnya gizi, baik sebelum maupun sesudah berolahraga. Oleh karena itu, memakan makanan yang kaya akan karbohidrat, lemak, dan protein, sangat penting guna menjaga tubuh dari sakit dan nyeri otot.
Makanlah 60 atau 90 menit sebelum berlari atau latihan. Setelah olahraga, biarkan tubuh rileks selama 30-45 menit, baru makan. Dengan begitu, tubuh Anda akan memiliki sumber nutrisi yang pas dari sebelum melakukan latihan sampai setelahnya.
0 Response
Post a Comment
Silahkan berkomentar mengenai posting di atas. Terima kasih telah mengunjungi Excellent Education. Semoga Bermanfaat. :)