Temulawak Menambah Nafsu Makan

Temulawak Menambah Nafsu Makan
Share
Temulawak tidak selalu identik dengan jamu. Tanaman obat asli Indonesia yang memiliki nama latin Curcuma xanthorrhiza ini memang sudah turun temurun digunakan oleh masyarakat untuk mengobati sakit kuning, diare, maag, perut kembung, dan pegal-pegal.
Selain itu, temulawak juga bisa diolah menjadi minuman dengan rasa menyegarkan. Tentu saja, berbagai khasiat tersebut tidak begitu saja luntur saat temulawak sudah diolah menjadi minuman. Sebaliknya, dengan mengonsumsi minuman ekstrak temulawak, kita juga bisa memperoleh manfaat lain dari tanaman ini. Di antaranya, menambah nafsu makan dan  meningkatkan daya tahan tubuh.
Sayangnya, tidak bisa dimungkiri bahwa sebagian masyarakat masih enggan minum temulawak. Dan tentu mereka punya alasan tersendiri untuk tidak minum temulawak. Ada yang takut meminumnya karena menganggap minuman itu masih berasa jamu; ada juga yang gengsi karena minuman temulawak siap saji yang banyak dijajakan di warung dan rumah makan, kemasannya kurang menarik.
Nah, untuk itu, dibutuhkan beberapa terobosan agar anggapan negatif tersebut bisa dieliminasi. Di antaranya dengan memodifikasi rasa dan perbaikan kemasan maupun label. Cara yang pertama sudah dilakukan oleh pengelola industri rumah tangga pembuat minuman temulawak di Jalan dr Soetomo, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Banyuwangi.
Usaha Kecil Menengah (UKM) yang sudah berdiri sejak puluhan tahun silam, dan kini dikomando oleh Rony Setiadi, 36, tersebut menawarkan minuman temulawak dengan rasa yang lebih menyerupai soft drink. Alhasil, dari hari ke hari, penggemar minuman kemasan bermerek “LC” ini terus bertambah. Tidak hanya kalangan yang sudah berumur, saat ini kalangan remaja juga sudah tidak malu lagi menenggak minuman kaya manfaat tersebut. “Yang membedakan produk kami dengan produk sejenis dari perusahaan lain adalah rasanya yang cenderung ke arah soft drink,” ujar Rony.
Mengapa demikian? imbuhnya, sebab rasa temulawak pada yang dipasarkan tidak terlalu kuat. Jika dipersentase, dalam satu kemasan dia hanya menggunakan 15 persen ekstrak temulawak. Agar rasanya lebih soft, minuman tersebut juga ditambahkan dengan CO2 (karbon dioksida) yang berfungsi menimbulkan rasa soda. “Sama seperti produk soft drink yang lain, efek soda pada produk kami juga menggunakan CO2,” jelasnya.
Tidak hanya itu, kecenderungan masyarakat yang lebih selektif memilih produk juga menjadi perhatian utama Rony. Maka, sejak beberapa ulan terakhir, minuman kemasan hasil produksinya itu dia lengkapi dengan tanggal kedaluwarsa.
Kini, Rony masih memikirkan langkah lain yang diperlukan untuk mempercantik tampilan produknya. Dia berencana mengganti label dan botol kemasannya. “Tetapi rencana itu masih saya pertimbangkan efek positif dan negatifnya. Sebab, tidak sedikit konsumen yang sudah fanatik dengan produk kami. Kami khawatir jika mengganti label dan botol kemasan, konsumen selama ini loyal malah akan meninggalkan produk kami,” paparnya.

0 Response

Post a Comment

Silahkan berkomentar mengenai posting di atas. Terima kasih telah mengunjungi Excellent Education. Semoga Bermanfaat. :)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel