20 Dialog Rasulullah dengan Iblis

20 Dialog Rasulullah dengan Iblis
Share
Pertanyaan Nabi (1)  :
“ Hai Iblis! Siapakah musuh besarmu ?”  
Jawab Iblis : “Ya Nabi Allah! Engkaulah musuhku yang paling besar di antara musuh-musuhku di muka bumi ini”.      

  Kemudian Nabipun memandang muka Iblis  dan Iblispun gemetar  karena ketakutan. Sambung Iblis : “Ya Khatamul Anbiya! Aku dapat  merubah diriku seperti manusia, binatang dan lain-lain hingga rupa dan suarapun  tidak berbeda, kecuali dirimu saja yang tidak dapat aku tiru karena dicegah oleh Allah. Andaikan aku menyerupai dirimu, maka te rbakarlah diriku menjadi abu.

  Aku cabut iktikad / niat anak Adam  supaya menjadi kafir karena engkau berusaha memberi nasihat dan pengajaran supaya mereka kuat untuk memeluk agama Islam, begitu juga aku berusaha menarik mereka kepada kekafiran, murtad atau munafik. Aku  akan menarik seluruh umat Islam dari jalan yang benar menuju jalan yang sesat supaya masuk ke dalam neraka dan kekal di dalamnya bersamaku”.

Pertanyaan Nabi (2)  :
“ Hai Iblis! Apa yang kau perbuat terhadap makhluk Allah?”
Jawab Iblis : “Adalah satu kemajuan bagi perempuan yang merenggangkan kedua pahanya kepada lelaki yang bukan suaminya, setengahnya hingga mengeluarkan benih yang salah sifatnya. Aku goda semua manusia supaya meninggalkan sholat, berbuai dengan makanan dan minuman, berbuat durhaka, aku lalaikan  dengan harta benda, emas, per ak dan permata, rumahnya, tanahnya, ladangnya supaya hasilnya dibelanjakan ke jalan yang haram. 

  Demikian juga ketika pesta di mana le laki dan perempuan bercampur. Di sana aku lepaskan godaan yang besar supaya mereka lupa  peraturan dan akhirnya minum arak. Apabila terminum arak itu, maka hilanglah akal, fiki ran dan malunya. Lalu aku ulurkan tali cinta dan terbukalah beberapa pintu maksiat  yang besar, datang perasaan  hasad dengki hi ngga perbuatan zina. Apabila terjadi kasih ant ara mereka, terpaksalah mereka mencari uang hingga menjadi penipu, peminjam dan pencuri.

  Apabila mereka sadar akan kesalahan me reka lalu hendak bertaubat dan berbuat amal ibadah, akan aku rayu supaya mereka membatal kannya. Semakin keras aku goda supaya mereka berbuat maksiat dan mengambil isteri orang. Jika hatinya terkena godaanku, datanglah rasa ria’, takabur, iri, sombong dan melengahkan  amalnya. Jika lidahnya yang  tergoda, maka mereka akan gemar berdusta, mencela dan mengumpat. Demi kianlah aku goda mereka setiap saat”.

Pertanyaan Nabi (3)  :
“ Hai Iblis! Mengapa engkau bersusah payah melakukan pekerjaan yang tidak mendatangkan faedah bahkan menambah laknat yang besar dan siks a yang besar di neraka yang paling bawah?
Hai yang dikutuk Allah! Siapa yang menjadikanmu? Siapa yang me lanjutkan usiamu? Siapa yang menerangkan matamu? Siapa yang memberi pendengaranmu? Siapa yang memberi kekuatan anggota badanmu ?
 
Jawab Iblis : “Semuanya itu adalah anugerah dari Allah Yang Maha Besar. Tetapi hawa nafsu dan takabur membuatku menjadi jahat  sebesar-besarnya. Engkau lebih tahu bahwa diriku telah beribu-ribu tahun menjadi Ketua seluruh Malaikat dan pangkatku telah dinaikkan dari satu langit ke langit yang lebih tinggi. Kemudian aku tinggal di duni a ini beribadah bersama par a Malaikat beberapa waktu lamanya.

  Tiba-tiba datang firman Allah  SWT hendak menjadikan seorang Kh alifah di dunia ini, maka akupun membantah. Lalu Allah menciptakan manusia  yang pertama (Nabi Adam as) dan seluruh Malaikat diperintah supaya memberi hormat sujud  kepada lelaki itu, hanya aku saja yang ingkar. Oleh karena itu, Allah murka kepadaku dan wajahku yang tampan rupawan dan bercahaya itu berubah menjadi keji dan menakutkan. Aku merasa sakit hati. Kemudian Al lah menjadikan Adam raja di syurga dan dikaruniakan seorang permaisur i (Siti Hawa) yang memeri ntah seluruh bidadari. Aku bertambah dengki dan dendam kepada mereka.

  Akhirnya aku berhasil menipu mereka melalu i Siti Hawa yang menyuruh Adam memakan buah khuldi, lalu keduanya diusir dari syurga ke dunia. Keduanya berpisah beberapa tahun dan kemudian dipertemukan Allah (di Padang Arafah), hingga mereka m endapat beberapa orang anak. Kemudian kami hasut anak lelakinya Qabil su paya membunuh saudaranya Ha bil. Itupun aku masih belum puas dan berbagai tipu daya aku lakukan hingga hari kiamat kelak.

  Sebelum engkau lahir ke d unia, aku beserta bala tentar aku dengan mudah dapat naik ke langit untuk mencuri segala rahasia, tulisan yang menyuruh manusia berbuat ibadah dan balasan pahala serta syurga mereka. Kemudian aku turun  ke dunia dan memberit ahu manusia yang lain tentang apa yang sebenarnya aku dapatkan dengan berbagai tipu daya hingga tersesat dengan berbagai kitab bid’ah dan kehancuran.

  Tetapi ketika engkau lahir ke dunia ini, maka  aku tidak diijinkan oleh Allah untuk naik ke langit dan mencuri rahasia karena banyak Malaikat  yang menjaga di setiap  lapisan pintu langit. Jika aku memaksa untuk naik, maka Malaikat akan melontarkan anak panah dari api yang menyala. Sudah banyak bala tentaraku yang terkena lontaran Mala ikat itu dan semuanya terbakar menjadi abu, maka semakin beratlah pekerjaanku dan bala tentaraku untuk menjalankan tugas menghasut manusia”.

Pertanyaan Nabi (4)  :
“Hai Iblis! Apa yang pertama kali kau tipu dari manusia ?”
Jawab Iblis : “Pertama kali aku  palingkan iktikad / niatnya, imannya kepada kafir dan juga dari segi perbuatan, perkataan, kelakuan atau hatinya. Jika tidak berhasil juga, akan aku tarik dengan cara mengurangi pahala. Lama-kelam aan mereka akan terjerumus mengikuti kemauanku”.

Pertanyaan Nabi (5)  :
“ Hai Iblis! Jika umatku sholat karena Allah, apa yang terjadi padamu?”
Jawab Iblis : “Sungguh penderitaan yang sangat besar. Gemetarlah badanku dan lemah tulang sendiku, maka aku kerahkan berpuluh-puluh iblis datang menggoda manus ia pada setiap anggota badannya.

Beberapa iblis datang pada setiap anggota badannya supaya malas sholat, was-was, lupa bilangan raka’atnya, bimbang pada pekerjaan dunia  yang ditinggalkannya, merasa terburu-buru supaya cepat selesai sholatnya, hilang khusyuknya , matanya senantiasa me lirik ke kanan dan ke kiri, telinganya senantiasa mendengar percakapan orang dan bunyi-bunyi yang lain.

Beberapa iblis yang lain duduk di belakang badan orang yang sembahyang itu supaya tidak kuat sujud berlama-lama,  penat waktu duduk tahiyat dan  dalam hatinya selalu merasa terburu-buru supaya cepat selesai sholatnya,  itu semua membuat berku rangnya pahala. Jika para iblis tidak dapat menggoda manus ia itu, maka aku sendiri  akan menghukum mereka dengan hukuman yang berat”.

Pertanyaan Nabi (6)  :
“ Jika umatku membaca Al-Qur’an ka rena Allah, apa yang terjadi padamu?”
Jawab Iblis : “Jika mereka membaca Al-Qur’an ka rena Allah, maka terbakarlah tubuhku, putuslah seluruh uratku lalu aku  lari dan menjauh darinya”.
 
Pertanyaan Nabi (7)  :
“ Jika umatku mengerjakan haji karena Allah, bagaimana perasaanmu ?”
Jawab Iblis : “Binasalah diriku, gugurlah daging da n tulangku karena mereka telah mencukupkan rukun Islamnya”.

Pertanyaan Nabi (8)  :
“Jika umatku berpuasa karena Allah, bagaimana keadaanmu?”
Jawab Iblis :   “Ya  Rasulullah!  Inilah  bencana yang paling besar bahayanya buatku. Apabila masuk awal bulan Ramadhan, maka memancarlah cahaya Arasy dan Kursi, bahkan seluruh Malaikat menyambut dengan suka cita. Bagi orang yang berpuasa, Allah akan mengampunkan segala dosa yang lalu dan digantikan dengan pahala yang amat besar serta tidak dicatat dosanya selama dia berpuasa. Yang menghancurkan hatiku ia lah segala isi langit dan bumi, yakni Malaikat, bulan, bintang, burung dan ikan-ikan semuanya siang malam memohonkan ampunan bagi orang yang berpuasa. Satu lagi kemudian orang berpuasa ialah dimerdekakan pada setiap masa dari azab neraka. Bahkan semua pintu neraka ditut up manakala semua pintu syurga dibuka seluas-luasnya dan dihembuskan angin dari bawah Arasy yang bernama A ngin Syirah yang amat lembut ke dalam syurga. Pada  hari umatmu mulai berpuasa, dengan perintah Allah datanglah sekalian Malaikat dengan garangnya menangkapku dan tentaraku, jin, syaitan dan ifrit lalu dipasung kaki dan tangan dengan besi panas dan dirantai serta dima sukkan ke bawah bumi yang amat dalam. Di sana pula beberapa azab yang lain telah menunggu kami. Sete lah habis umatmu berpuasa, barulah aku dilepaskan dengan perintah agar tidak mengganggu umatmu. Umatmu sendiri telah merasa ketenangan berpuasa sebagaimana mereka bek erja dan bersahur seor ang diri di tengah malam tanpa rasa takut dibandingkan bulan biasanya”.

Pertanyaan Nabi (9)  :
“Hai Iblis! Bagaimana seluruh sahabatku menurutmu?”
Jawab Iblis :   “Seluruh  sahabatmu  termasuk musuh besarku. Tiada upayaku melawannya dan tiada satupun tipu daya yang dapat masuk kepada mereka. Karena engkau sendiri telah berkata : “Seluruh sahabatku adalah seperti  bintang di langit, jika kamu mengikuti mereka, maka kamu akan mendapat petunjuk”.

  Sayyidina Abu Bakar al-Siddiq sebelum  bersamamu, aku tidak dapat mendekatinya, apalagi setelah berdampingan denganmu. Dia begitu percaya atas kebenaranmu hingga dia menjadi wazirul a’zam. Bahkan engkau sendiri telah mengatakan jika ditimbang seluruh isi dunia ini dengan amal kebajikan Abu Bakar, maka akan le bih berat amal kebajikan Abu Bakar. Lagipula dia telah menjadi mertuamu karena engkau menikah dengan anaknya, Sayyidatina Aisyah yang juga banyak menghafal Hadits-haditsmu.

  Adapun Sayyidina Umar bin  Khatab, aku tidak berani memandang wajahnya karena dia sangat keras menjalankan hukum syariat Is lam dengan seksama. Jika aku pandang wajahnya, maka gemetarlah seluruh tulang sendiku karena sangat takut. Hal ini karena imannya sangat kuat apalagi engkau telah mengatakan : “Jikalau ada  Nabi sesudah aku, maka Umar boleh menggantikan aku”, karena dia  adalah orang harapanmu  serta pandai membedakan antara kafir dan Islam hingga digelar ‘Al-Faruq’. 

  Sayyidina Usman bin Affan, aku tidak bisa  bertemu karena lidahnya senantiasa membaca Al-Qur’an. Dia penghulu orang sabar, penghulu  orang mati syahid dan menjadi menantumu sebanyak 2 (dua) kali. Karena taatnya, banyak Malaikat datang menghampiri dan memberi hormat kepadanya karena Malaikat itu sangat malu ke padanya hingga engkau m engatakan : “Barangsiapa menulis Bismillaahirrahmaanirrahiim pada kitab at au kertas-kertas dengan tinta merah, niscaya mendapat pahala seperti pahala Usman mati syahid”.

  Sayyidina Ali bin Abi Thalibpun aku sangat takut karena hebatnya dan gagahnya dia di medan perang, tetapi sangat sopan santun, alim orangnya.  Jika iblis, syait an dan jin memandang beliau, maka terbakarlah kedua mata mereka  karena dia sangat kuat  beribadah dan beliau adalah golongan orang pertama yang memeluk agama Islam  serta tidak pernak menundukkan kepalanya kepada berhala. Bergelar ‘Ali Karamullahu Wajhahu” dimuliakan Allah akan wajahnya dan juga ‘Harimau Allah’ dan engkau  sendiri berkata : “Akulah negeri se gala ilmu dan Ali itu pintunya”. Lagipula dia menjadi menantumu, aku semakin ngeri kepadanya”. 

Pertanyaan Nabi (10) :
“ Bagaimana tipu dayamu kepada umatku ?”
Jawab Iblis :   “Umatmu itu ada 3 (tiga) macam.  Yang pertama, seperti hujan dari langit yang menghidupkan segala tumbuhan yaitu ulama yang memberi nasihat kepada manusia supaya mengerjakan perintah Allah dan meninggalkan laranganNya seperti kata Jibril as : “Ulama itu adalah pelita dunia dan pelita akhirat”. Yang kedua, umat tuan seperti tanah yaitu orang yang sabar, syukur dan ridha dengan karunia Allah. Berbuat amal saleh, tawakal dan kebajikan. Yang ketiga, umatmu seperti Fir’aun, terlampau tamak dengan harta dunia dan dih ilangkan amal akhirat, maka akupun bersuka cita lalu masuk ke dalam badannya, aku putarkan hatin ya ke lautan durhaka dan aku ajak kemana saja mengikuti kemauanku. Jadi dia selalu  bimbang kepada dunia dan tidak mau menuntut ilmu, tidak pernah beramal saleh, tidak mau mengeluarkan zakat dan malas beribadah.

  Lalu aku goda agar manusia minta kekayaan lebih dulu dan apabila  diizinkan Allah dia menjadi kaya, maka aku rayu supaya lupa beram al, tidak membayar zakat seperti Qarun yang tenggelam dengan istana mahligainya.  Bila umatmu terkena penyakit tidak sabar dan tamak, dia selalu bimbang akan hartanya dan berangan-angan hendak merebut kemewahan dunia, benci dan menghina kepada yang miskin, membelanjakan hartanya untuk kemaksiatan”.

Pertanyaan Nabi (11) :
“Siapa yang serupa denganmu?”
Jawab Iblis : “Orang yang meringankan syariatmu dan membenci orang yang belajar agama Islam”.

Pertanyaan Nabi (12) :
“Siapa yang membuat mukamu bercahaya ?”
Jawab Iblis :   “Orang yang berdosa, bersumpah  bohong, saksi palsu dan suka ingkar janji”.

Pertanyaan Nabi (13) :
“Apa yang kau rahasiakan dari umatku?”
Jawab Iblis :   “Jika seorang Muslim buang air besar dan tidak membaca do’a terlebih dahulu, maka aku gosok-gosokkan najisnya sendiri ke badannya tanpa dia sadari”.

Pertanyaan Nabi (14) :
“Jika umatku bersatu dengan isterinya, apa yang kau lakukan ?”
Jawab Iblis :   “Jika umatmu hendak bersetubuh  dengan isterinya dan membaca do’a pelindung syaitan, maka aku lari dari mereka. Jika tidak, aku akan bersetubuh dahulu dengan isterinya dan bercampurlah benihku dengan benih isterinya. Jika menjadi anak, maka anak itu akan gemar berbuat maksiat, malas pada kebaikan, durhaka. Ini semua karena kealpaan ibu bapaknya sendiri. Begitu juga jika mereka makan tanpa membaca Bismillah, aku santap makanannya lebih dulu daripadanya. Walaupun mereka makan, tidaklah mereka merasa kenyang”.

Pertanyaan Nabi (15) :
“Apa yang dapat menolak tipu dayamu?”
Jawab Iblis :   “Jika  berbuat  dosa,  maka  cepat-cepatlah bertaubat  kepada Allah, menangis menyesal akan perbuatannya. Apabila marah, segeralah  mengambil air wudhu’, maka padamlah marahnya”.

Pertanyaan Nabi (16) :
“ Siapakah orang yang paling engkau sukai?”
Jawab Iblis :   “Lelaki dan perempuan yang tidak  mencukur atau mencabut bulu ketiak atau bulu ari-ari (bulu kemaluan) selama 40 hari. Di situlah aku mengecilkan diri, bersarang, bergantung, berbuai seperti pijat pada bulu itu”.

Pertanyaan Nabi (17) :
“ Hai Iblis! Siapakah saudaramu?”
Jawab Iblis :   “Orang yang tidur meniarap / telungkup, orang yang matanya terbuka di waktu Subuh tetapi menyambung ti dur lagi. Lalu aku lenakan dia hingga terbit fajar. Demikian juga pada waktu Dzuhur, Asar, Maghrib dan Isya’, aku beratkan hatinya untuk sholat”.

Pertanyaan Nabi (18) :
“Apa yang dapat membinasakan dirimu?”
Jawab Iblis :   “Orang  yang  banyak  menyebut  nama Allah, bersedekah dengan tidak diketahui orang, banyak bertaubat, banyak tadarus Al-Qur’an dan sholat tengah malam”.

Pertanyaan Nabi (19) :
“Hai Iblis! ?” Apa yang dapat memecahkan matamu?”
Jawab Iblis :   “Orang yang duduk di dalam  masjid dan beri’tikaf di dalamnya”.

Pertanyaan Nabi (20) :
“Apa lagi yang dapat memecahkan matamu ?”
Jawab Iblis :   “Orang yang taat kepada kedua ibu bapaknya, mendengar kata mereka, membantu makan, pakaian mereka selama mereka hidup, karena engkau telah bersabda : Syurga itu di bawah tapak kaki ibu”.

0 Response

Post a Comment

Silahkan berkomentar mengenai posting di atas. Terima kasih telah mengunjungi Excellent Education. Semoga Bermanfaat. :)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel