Enam Nilai Penentu Wawasan Etika dan Kepribadian Manusia
Ada enam nilai yang amat menentukan wawasan etika dan kepribadian manusia sebagai individu maupun
sebagai masyarakat, yaitu: ekonomi, solidaritas, agama, seni, kuasa dan teori.
One. Nilai teori. Ketika manusia menentukan dengan obyektif identitas benda-benda atau kejadian-kejadian, maka dalam prosesnya hingga menjadi pengetahuan, manusia mengenal adanya teori yang menjadi konsep dalam proses penilaian atas alam sekitar.
Two. Nilai ekonomi. Ketika manusia bermaksud menggunakan benda-benda atau kejadian-kejadian, maka ada proses penilaian ekonomi atau kegunaan, yakni dengan logika efisiensi untuk memperbesar kesenangan hidup. Kombinasi antara nilai teori dan nilai ekonomi yang senantiasa maju disebut aspek progressip dari kebudayaan.
Three. Nilai agama. Ketika manusia menilai suatu rahasia yang menakjubkan dan kebesaran yang menggetarkan dimana di dalamnya ada konsep kekudusan dan ketakziman kepada yang Maha Gaib. Maka manusia mengenal nilai agama, adanya kelahiran dan alam kematian berdasarkan qodo dan qodar Allah SWT, ada yang lahir ke dunia menjadi sholihin atau orang baik – baik da juga yang kafir, durhaka dan jahat dan seterusnya.
DZALIKA TAQDIRUL AZIZIL ALIIM … (Surat Yasin, ayat: 38).
Yang artinnya; Yang demikian itu sudah merupakan ketetapan Allah Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.(QS Yasin: 38).
Al Qur’an menjelaskan, manusia adalah makhluk yang berpotensi untuk menjadi orang baik,bertakwa dan berahlakul karimah atau suka berbuat kemasiatan ,melanggar perintah (Kelompok fujur),pendek kata orang ini hobbi berbuat dosa,dosa kecil atau pun dosa besar.mengapa demikian? Karena potensi berbuat buruk selalu eksis dalam diri pribadi manusia hal ini ada keterkaitan dengan. Aspek: Instink (naluri) dan Hawa nafsu, ada nafsu lawwamah seperti suka makan, minum, bersetubuh dan seterusnya, ada nafsu ammarah, suka dan gampang emosi, gelap mata, suka marah, suka hasud-dengki, adu domba dan memfitnah, tega membunuh sesama dan nafsuh muthmainnah artinya pribadi manusia yang tenang, segala galanya disandarkan kepada ketentuan serta keridhaan Alloh SWT, Amal ibadahnya senatiasa mengharap akan rahmat Alloh saat beliau menghadap ALLAH. Tuhan yang menciptakan alam semesta, langit dan bumi seisinya.
Dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah 208, Allah berfirman : Hai orang-orang yang beriman masuklah kamu kedalam islam secara utuh, keseluruhan (jangan sebagian-sebagaian) dan jangan kamu mengikuti langkah- langkah syaiton( setan), sesunggungnya setan itu musuh yang nyata bagimu.
Four. Nilai seni. Jika yang dialami itu keindahan dimana ada konsep estetika dalam menilai benda atau kejadian-kejadian, maka manusia mengenal nilai seni. Kombinasi dari nilai agama dan seni yang sama-sama menekankan intuisi, perasaan, dan fantasi disebut aspek ekpressip dari kebudayaan.
Five. Nilai kuasa. Ketika manusia merasa puas jika orang lain mengikuti pikirannya, norma-normanya dan kemauan-kemauannya, maka ketika itu manusia mengenal nilai kuasa.
Six. Nilai solidaritas. Tetapi ketika hubungan itu menjelma menjadi cinta, persahabatan dan simpati sesama manusia, menghargai orang lain, dan merasakan kepuasan ketika membantu mereka maka manusia mengenal nilai solidaritas.
0 Response
Post a Comment
Silahkan berkomentar mengenai posting di atas. Terima kasih telah mengunjungi Excellent Education. Semoga Bermanfaat. :)